Ganda Putra tidak Capai Target di Thailand Terbuka
Thailand Terbuka 2021

Pasangan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dalam pertandingan melawan wakil Chinese Taipei Lee Yang/Wang Chi Lin di semifinal Toyota Thailand Terbuka, di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (23/1/2021). | FOTO/BWF
AKURAT.CO, Ganda putra Indonesia tidak mencapai target di dua turnamen di Thailand dalam dua pekan ini. Harapan bisa mencapai partai puncak dan membawa pulang gelar tidak terwujud pada dua turnamen berlevel Super 1000 itu.
Kegagalan terbaru dialami oleh pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan ini gagal menembus final setelah kalah dari pasangan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin, di semifinal, di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (23/1) siang WIB.
”Ganda putra tidak mencapai target. Hendra /Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kami harapkan, tetapi ternyata tidak berhasil. Mereka gagal. Nanti latihannya akan dievaluasi lagi. Memang banyak penurunan,” kata pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi.
baca juga:
Dari dua turnamen di atas, prestasi terbaik wakil Indonesia pada nomor ganda putra hanya sampai di semifinal. Pada turnamen pertama pekan lalu, pasangan yang tidak diunggulkan, yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, juga tertahan di semifinal.
Dalam perjalanan ke semifinal, pasangan muda tersebut mengalahkan senior mereka Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak kedua. Namun, usaha mereka untuk ke final kandas oleh wakil Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong.
”Fajar/Rian banyak orang bilang menurun, memang betul mereka menurun. Kemarin juga sudah ngobrol. Memang lama tidak ada pertandingan, sepuluh bulan vakum, jadi sedikit kagok buat mereka,” kata Herry.
Setelah gagal pada seri pertama di Thailand, harapan Indonesia merengkuh gelar terbuka di seri kedua pekan ini. Sayang, Hendra/Ahsan juga gagal melewati babak semifinal setelah takluk 21-14, 20-22, 12-21 dari Lee/Wang.
Hendra/Ahsan yang saat ini menempati peringkat kedua dunia memang menjadi harapan besar meskipun di seri sebelumnya langkah mereka berhenti di delapan besar. Sebagai unggulan kedua, Hendra/Ahsan berhasil membuktikan diri di seri kedua dengan menembus semifinal.
Akan tetapi, perjalanan tersebut harus berakhir lebih cepat bersamaan dengan tersingkirnya ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Kegagalan dua wakil terakhir ini melenyapkan harapan Indonesia meraih gelar.
Herry mengatakan bahwa kegagalan Hendra/Ahsan lebih banyak dilatari oleh persoalan stamina. Cedera betis yang sempat dialami Ahsan pada babak pertama bukan saja satu-satunya masalah yang dihadapi pasangan senior itu.
“Lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi. Kalau memang tadi mau menang, kan seharusnya bisa dua gim. Yang gim kedua itu kan sudah setting. Pada saat setting itu, ganda kita itu membuat kesalahan,” ujar Herry.
Ganda putra Indonesia tidak menurunkan wakil terbaik Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Pasangan ini urung berangkat setelah Kevin terkonfirmasi positif corona beberapa pekan sebelum turnamen.
Indonesia berhasil meraih satu gelar juara pada seri sebelumnya di Yonex Thailand Terbuka pekan lalu. Gelar itu disumbang oleh ganda putri Greysia/Apriyani, yang untuk pertama kalinya meraih prestasi di level Super 1000 sejak dipasangkan.[]