Ahsan: Pasangan Taipei Lebih Bertenaga dan Bersemangat
Thailand Terbuka 2021

Pasangan senior Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, saat bertanding di semifinal Thailand Terbuka 2021 menghadapi duet asal Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin, di Bangkok, 23 Januari 2021. | BADMINTON PHOTO/Raphael Sachetat
AKURAT.CO, Duet ganda putra senior Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, mengakui kekalahan mereka atas pasangan asal Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin, di semifinal Thailand Terbuka 2021 karena lawan memang lebih baik. Ahsan menyebut pasangan ranking tujuh dunia tersebut unggul dari segi tenaga.
“Pertama, saya ingin memberi selamat untuk pemain Chinese Taipei. Mereka bermain baik hari ini dan kami bermain dengan usaha penuh,” kata Ahsan usai laga di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (23/1), sebagaimana dipetik dari laman BWF.
“Kami perlu mengaku kalah atas pemain yang lebih baik. Energi mereka lebih besar. Tenaga mereka di level yang baik dan mereka lebih bersemangat ketimbang kami. Kualitas-kualitas tersebut terlihat pada penampilan mereka, terutama tenaga.”
baca juga:
Hendra/Ahsan sebenarnya unggul lebih dulu dengan menang 21-12 di set pertama. Mereka tertinggal di set kedua namun nyaris merebut tiket ke final andaikan berhasil memanfaatkan situasi deuce.
Kondisi di set kedua memengaruhi permainan The Daddies–julukan Hendra/Ahsan–di set pamungkas. Hendra mengatakan bahwa Yang/Chi-Lin memaksa mereka untuk tak bisa membangun permainan.
“Di set kedua, kami sempat tertinggal beberapa angka dan kami bisa mengejar. Di poin-poin kritis, kami melakukan kesalahan yang tidak perlu. Di set ketiga, mereka memaksakan serangan mereka terhadap kami sampai kami tidak bisa menciptakan permainan,” kata Hendra.
Adapun pasangan Chinese Taipei mengakui Hendra/Ahsan sebagai pemain berpengalaman. Namun, mereka juga sadar dengan usia yang lebih muda dan keunggulan tenaga yang bisa dimanfaatkan untuk menekan pasangan ranking dua dunia tersebut.
“Ahsan dan Setiawan lebih ber-skill ketimbang kami jadi mungkin di set pertama kami gugup. Mereka mengontrol awal pertandingan dengan banyak smash jadi kami mengubah strategi untuk beradaptasi,” kata Chi-Lin.
“Kami menggunakan kecepatan dan tenaga untuk memberikan tekanan dan memanfaatkan sebarang kesalahan untuk keuntungan kami. Kami benar-benar ingin menyulitkan mereka karena mereka adalah pemain yang berpengalaman dan fantastis.”
Pada partai final Yang/Chi-Lin akan menghadapi unggulan kedelapan runner-up All England 2019 asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Chia/Yik menapak ke final setelah mengalahkan duet asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dalam laga dua set dengan skor 21-18 dan 21-18.[]