Sebanyak 47 Petenis Positif COVID-19 di Karantina di Melbourne
Australia Terbuka 2021

Petenis asal Inggris, Heather Watson, termasuk dalam 47 atlet yang dikarantina di Melbourne, Australia, karena terpapar virus corona (COVID-19), menjelang Australia Terbuka. | TWITTER/Pooledaz888
AKURAT.CO, Sebanyak 47 petenis peserta Australia Terbuka harus ditempatkan di hotel khusus di Melbourne, Australia, Jumat (17/1), setelah dinyatakan terpapar virus corona (COVID-19). Mereka akan menjalani karantina selama dua pekan sementara atlet yang negatif diiizinkan berlatih lima jam sehari.
Sebagaimana dikabarkan BBC, beberapa petenis yang dinyatakan positif tersebut merupakan mereka yang melakukan penerbangan dari Los Angeles, Amerika Serikat, dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Pada penerbangan dari Los Angeles, dua orang yang terdiri dari kru pesawat serta satu anggota rombongan pemain dinyatakan terpapar COVID-19. Adapun pada penerbangan dari Abu Dhabi, satu orang yang terpapar adalah pelatih juara AS Terbuka 2019, Bianca Andreescu, Sylvain Bruneau.
baca juga:
Petenis asal Inggris ranking 59 dunia, Heather Watson, termasuk salah satu yang dari 47 tenis positif. Watson merupakan penumpang penerbangan yang berangkat dari Abu Dhabi.
“Kami berkomunikasi dengan semua orang di penerbangan ini, dan terutama kelompok pemain yang kondisinya sekarang sudah berubah, untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka sudah dipastikan sebisa mungkin,” kata Direktur Australia Terbuka, Craig Tiley.
Australia Terbuka 2021 digelar pada 8-21 Februari atau mundur dari jadwal normal yang biasanya digelar pada Januari. Sementara itu, turnamen pemanasan bakal dimulai di Melbounre Park pada 31 Januari nanti.
Selama dikarantina, para atlet bakal mendapatkan fasilitas gym di kamar mereka. Mereka juga mendapatkan akses layanan kesehatan 24 jam jika mereka menunjukkan gejala terpapar COVID-19.
Penyelenggara juga menerapkan kebijakan bahwa atlet yang menumpang pesawat yang sama dengan yang terpapar COVID-19 namun tetap negatif juga harus menjalani karantina. Mereka merasa tidak adil jika tak diizinkan keluar ruangan meski mereka negatif.
“Gila untuk membiarkan pekan-pekan kerja keras menjadi sia-sia karena satu orang positif COVID di pesawat yang ¾-nya kosong,” cuit petenis asal Prancis, Alize Cornetz.[]