Leo/Daniel Sebut Shuttlecock Berat saat Kalah di Semifinal
Thailand Terbuka 2021

Ekspresi Leo Rolly Carnando saat bertanding di semifinal Thailand Terbuka 2021 bersama rekannya, Daniel Mathin, di Bangkok, Sabtu (16/1). | BADMINTON PHOTO/Raphael Sachetat
AKURAT.CO, Pasangan ganda putra masa depan Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, mengaku tidak bermain baik di semifinal Thailand Terbuka 2021. Mereka menyerah atas duet Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, dalam laga dua set berdurasi 29 menit dengan skor 19-21 dan 10-21 di Bangkok, Sabtu (16/1).
“Meskipun kami kalah, kami bersyukur bisa mencapai semifinal. Di saat yang sama, sampai (ke semifinal) tidak cukup. Menurut saya kami tidak bermain baik dan melakukan sejumlah kesalahan yang tidak perlu karena shuttlecock sangat kencang,” kata Daniel usai laga sebagaimana dipetik dari laman BWF.
“Itu bikin kaku. Strategi kami tidak berjalan dan kami tidak bisa mengikuti rencana kami.”
baca juga:
Pencapaian Leo/Daniel sebenarnya di luar dugaan karena mereka turun di Thailand Terbuka dengan status pemain cadangan. Leo/Daniel mendapatkan satu tempat kosong setelah duet ganda putra terbaik di dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, absen karena Kevin terpapar virus corona (COVID-19).
Untuk menuju semifinal, mereka bahkan mengalahkan senior mereka di Pelatnas PBSI di Cipayung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di perdelapan final. Mereka juga sukses mengalahkan pasangan asal Inggris peraih perunggu olimpiade, Marcus Ellis/Chris Langridge.
Namun begitu, Leo menganggap laga melawan Shem/Kiong hari ini berbeda dengan ketika mereka menghadapi Fajar/Rian dan Ellis/Langridge.
“Ada perbedaan bermain hari ini dibandingkan kemarin. Seperti yang dikatakan Daniel, shuttlecock tidak bergerak seperti yang kami mau. Itu semua menyebabkan kami tidak bisa memainkan potensi kami. Berbeda dari hari-hari sebelumnya,” kata Leo.
Sebaliknya, V Shem mengatakan bahwa Leo/Daniel bermain tergesa-gesa di set kedua. Pebulutangkis peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 tersebut mengatakan bahwa pasangan juara dunia junior 2019 milik Indonesia tersebut tak bisa mengendalikan kecepatan permainan mereka.
“Di set kedua, menurut saya mereka (Leo/Daniel) terburu-buru. Setelah mereka kalah di set pertama, menurut saya kepercayaan diri mereka menurun tetapi mereka mempertahankan kecepatan mereka. Itu mempermudah kami mengendalikan permainan,” ucap V Shem.
Kekalahan Leo/Daniel juga menandai habisnya peluang Indonesia meraih gelar di nomor ganda putra yang selama ini menjadi andalan. Sebelum Leo/Daniel dan Fajar/Rian, pasangan kawakan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga kalah di perempat final atas duet asal Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung Jae.[]