Pemerintah Segera Susun Grand Design Keolahragaan Nasional
Kemenpora

Menteri Pemuda dan Olahraraga, Zainudin Amali saat membuka acara uji publik FGD Grand Design Keolahragaan Nasional di Ballroom JW Marriot, Surabaya, Sabtu (9/1) | KEMENPORA
AKURAT.CO, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mereview ekosistem olahraga nasional yang dipesankan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 lalu.
Menurutnya, kunci utama untuk mewujudkan ekosistem olahraga nasional yang baik adalah, Indonesia harus memiliki Grand Design Keolahragaan Nasional.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menpora saat membuka acara uji publik FGD Grand Design Keolahragaan Nasional bersama pakar, akademisi dan seluruh stakeholder olahraga Indonesia, di Ballroom JW Marriot, Surabaya, Sabtu (9/1) malam lalu.
baca juga:
“Uji publik yang kita lakukan hari ini adalah etape terakhir, setelah dilakukan di beberapa perguruan tinggi lainnya. Kita inginkan apa yang kita hasilkan ini benar-benar sesuai dengan arahan bapak Presiden Jokowi. Kita ingin mereview total ekosistem pembinaan olahraga Indonesia,” kata Zainudin dalam sambutannya.
Alasan dibuatnya Grand Desain Keolahragaan ini sebagai pondasi terhadap pembinaan dan prestasi olahraga di Indonesia. Menurut Menpora, prestasi tidak bisa dilahirkan secara kebetulan, semua harus dilakukan secara berjenjang yang terdesain dengan baik.
“Terus terang prestasi-prestasi yang muncul masih sebuah prestasi yang tidak terdesain. Muncul secara kebetulan, ada yang punya talenta dipoles sedikit bisa menjadi juara. Tapi setelah itu, tidak ada pelapis-pelapis yang setiap tahunnya dipersiapkan dengan baik,” Zainudin menambahkan.
“Saya ingin dengan grand design keolahragaan ini bisa memperbaiki itu semua. Saya harap forum ini bisa benar-benar dimanfaatkan untuk bisa melahirkan grand design keolahrgaan nasional yang bisa menjadi pembenahan terhadap ekosistem olahraga kita sesuai yang arahan Presiden.”
Menpora RI menyampaikan bahwa hasil atau produk dari grand design ini dapat diketahui oleh semua orang. Untuk itu ia berharap pada saat implementasi nanti tidak boleh ada pihak yang tidak mengetahuinya.
“Semuanya terlibat, oleh karena itu kami keliling di berbagai perguruan tinggi dan daerah. Jangan sampai ada yang bilang kok tiba-tiba ada program ini,” tandasnya.