Otoritas Hukum Argentina akan Selidiki Kematian Diego Maradona
Diego Maradona

Peti mati Diego Maradona saat disemayamkan di Museum Istana Kepresidenan Casa Rosada di Buenos Aires, Jumat (27/11). | TWITTER/Nico Cantor
AKURAT.CO, Kematian megabintang Diego Maradona akan memasuki babak baru. Otoritas hukum di Argentina dikabarkan akan menyelidiki kematian legenda Napoli tersebut.
Pada hari Minggu (29/11) waktu setempat pejabat kehakiman Argentina telah menyita file medis dari dokter yang sebelumnya menangani Maradona. Penyitaan ini sebagai bagian dari penyelidikan yang akan dilakukan.
"Pada Sabtu kemarin penyelidikan dan pengumpulan barang bukti dilanjutkan dengan meminta keterangan dari orang-orang termasuk kerabat dekat almarhum," demikian pernyataan yang dilansir Reuters.
baca juga:
Perintah penyelidikan ini diminta langsung oleh jaksa penuntut di San Isidro, satu tempat di penggiran Buenos Aires. Penggeledahan yang dilakukan ditandatangani oleh hakim setempat.
Meski demikian, kantor kejaksaan tidak memberikan informasi mengenai motif yang mendorong penyelidikan kematian pesepakbola yang dikenal dengan gol fenomenal "Tangan Tuhan" itu.
"Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, dianggap perlu untuk meminta penggeledahan di rumah dan kantor dokter Leopoldo Luque," kata kantor kejaksaan dalam pernyataannya.
Terkait penggeledahan yang dilakukan oleh kejaksaan ini dikonfirmasi juga oleh Lugue. Namun, ia dengan tegas mengatakan tidak ada malpraktik dan tidak bertanggung jawab atas kematian Maradona.
"Mereka mengambil data medis. Saya melakukan yang terbaik yang saya bisa untuk Diego. Dia butuh bantuan," kata Luque kepada televisi lokal setelah petugas penegak hukum menggeledah rumah dan kantornya.
Pengacara Maradona, Matias Moria, pada hari Kamis mengatakan dia akan meminta penyelidikan terkait kematian legenda sepak bola itu. Selain itu, Moria juga mengkritik kelambanan dari petugas medis darurat.
Maradona menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (25/11) lalu di usia 60 tahun. Pemenangan Piala Dunia 1986 tersebut dikabarkan meninggal dunia karena seranagan jantung.