Indra Sebut Kegagalan Bagus ke Utrecht karena Kesalahan Komunikasi
Amiruddin Bagus Kahfi

Pelatih Tim Nasional Indonesia U-23, Indra Sjafri, saat ditemui usai memimpin latihan di Lapangan G, Senayan, Jakarta, pada Rabu (6/11) pagi WIB | AKURAT.CO/Agustinus Galih
AKURAT.CO, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengatakan bahwa kegagalan transfer Bagus Kahfi ke klub Belanda, Utrecht FC, disebabkan karena komunikasi yang tidak sejalan antara pihak yang berkepentingan. Indra mengatakan pihak ketiga tidak melakukan kontak langsung dengan klub pemilik Bagus, Barito Putera, pada tahap pertama.
Menurut Indra, pihak ketiga yang berperan menyalurkan Bagus ke Utrecht adalah Mola TV yang juga merupakan lembaga penyiar program Garuda Select. Perusahaan penyiaran tersebut langsung membawa Bagus ke Utrecht tanpa memulangkan sang pemain lebih dulu ke Barito sejalan dengan proses pemulihan cedera sang pemain.
“Kalau ada pihak yang ingin menyalurkan pemain ke klub luar negeri, itu urusan klub dengan klub tersebut. PSSI tidak bisa ikut di situ. Terkait Bagus Kahfi karena miss komunikasi dari awal karena dia disalurkan ke klub lain sebelum dikembalikan ke klub,” kata Indra sebagaimana dipetik dari laman PSSI, Sabtu (28/11).
baca juga:
“Mola TV dalam hal ini juga mencarikan jalan agar pemain Indonesia bisa berlaga di klub Eropa. Mola TV kalau memang mau menyalurkan harus berkomunikasi baik dengan klub dan tidak cukup hanya bicara dengan pemain ataupun orang tua pemain yang bersangkutan.”
PSSI sendiri, kata Indra, mengembalikan Bagus ke Barito setelah program Garuda Select selesai. Bagus dan orang tuanya, kata Indra, juga sudah berkomunikasi dengan klub selepas dipulangkan ke Barito.
“Sekarang bagaimana Bagus Kahfi boleh pindah atau tidak itu urusan profesional klub. PSSI menginginkan semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Dan PSSI tidak bisa mengintervensi kontrak antara pemain serta klub dalam hal ini Barito Putera. Jadi PSSI tidak bisa masuk terlalu dalam dalam urusan ini,” ucap Indra.
Bagus sendiri saat ini diketahui masih terikat kontrak setahun dengan Barito. Indra mengatakan kasus ini menjadi pelajaran bahwa dalam kontrak pemain muda hendaknya dimasukkan klausul membolehkan sang pemain pindah ke Eropa.
Namun demikian, Indra optimistis pemain dengan posisi penyerang tersebut masih berpeluang untuk menembus sepakbola Eropa. Terutama jika ia bisa membuktikan kelayakannya ketika tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 tahun depan.
“PSSI saat ini juga menunggu kesembuhan Bagus Kahfi secara 100 persen dan ia akan dipanggil untuk bergabung ke Timnas U-19. Kami yakin ia mampu bersaing kuat di Timnas U-19 dan terbuka peluang dia bermain di Piala AFC serta Piala Dunia nanti,” kata mantan pelatih Tim Nasional Indonesia U-23 itu.
“Bila ia mampu bermain apik di dua ajang tersebut pasti terpantau oleh banyak talent scout dan bisa saja bergabung ke klub Eropa.”[]