Argentina Berkabung Tiga Hari untuk Maradona
Diego Maradona

Legenda sepakbola Timnas Argentina, Diego Maradona. | REUTERS/Sergio Perez
AKURAT.CO, Argentina menetapkan hari berkabung selama tiga hari untuk kematian legenda sepakbola mereka, Diego Armando Maradona. Pahlawan Argentina saat merebut Piala Dunia Meksiko 1986 tersebut meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu (25/11) di rumahnya di Buenos Aires, Argentina.
Selama masa berkabung, jenazah Maradona disemayamkan di museum istana kepresidenan Argentina, Casa Rosada, di Buenos Aires. Adapun pertandingan antara Sport Club Internacional dan bekas klub Maradona, Boca Juniors, yang dijadwalkan pada Rabu kemarin ditunda.
“Dia akan diingat sebagai jenius sepakbola. Anda bisa melihat jumlah perhatian luar biasa yang didapatkannya,” kata salah satu rekan setim Maradona di Piala Dunia 1982, Ossie Ardiles, sebagaimana dipetik dari BBC.
baca juga:
“Orang-orang seperti (Cristiano) Ronaldo, atau orang seperti (Lionel) Messi, mereka bahkan tidak bisa memimpikan untuk mendapatkan pemujaan seperti ini. Itu adalah fenomena Maradona–sepanjang masa.”
Ardiles mengatakan bahwa Maradona menjalani kehidupan yang tak biasa sejak masa mudanya. Popularitas telah membuat semua orang ingin berdekatan dengan pesepakbola yang dikenal dengan “gol tangan Tuhan” di Piala Dunia 1986 tersebut.
“Untuk menjadi Maradona luar biasa indahnya,” kata Ardiles.
“Tetapi di sisi lain, itu sama sekali tak mudah. Sejak dari sangat muda, dia menjadi pemberitaan pers sepanjang waktu. Dia tidak punya masa kanak-kanak yang normal, dia tidak pernah punya masa remaja yang normal. Semua orang ingin bersamanya, ingin sesuatu darinya, jadi itu luar biasa sulit.”
Meninggal dunia di usia 60 tahun, Maradona lahir di Lanus, Buenos Aires, 30 Oktober 1960. Kematian sang legenda juga mendorong penggemar berkumpul di markas Boca Juniors, Stadion La Bombonera, dengan menitikkan air mata.
Mereka juga berkerumun di kawasan tempat Maradona tinggal di San Andres dan di La Plata markas terakhir klub yang dilatih mantan pemain Barcelona dan Napoli itu, Gimnasia Y Esgrima. Adapun papan informasi digital di kereta di Buenos Aires menuliskan “Gracias Diego”.
Sementara di Naples, Italia, penggemar melakukan peringatan atas kematian Maradona di kandang Napoli, Stadion Napoli. Mereka menyalakan kembang api, mengenakan seragam dan bahkan topeng Maradona, juga dengan bercururan air mata.
“Kami berkabung. Kami merasa seperti seorang petinju yang jatuh KO. Kami kaget. Pukulan yang membinasakan bagi kota dan klub,” tulis Napoli.[]