Murray Berharap tak Ada Karantina Sepulang dari Amerika
AS Terbuka 2020

Andy Murray saat merayakan selebrasi usai mengalahkan Pablo Cuevas di Antwerpen, Belgia, pada Kamis (17/10) waktu setempat | TWITTER/EuroTennisOpen
AKURAT.CO, Semakin dekat dengan turnamen Amerika Serikat Terbuka 2020, mantan petenis ranking satu dunia, Andy Murray, meminta kepastian bahwa tidak akan ada karantina wajib di Eropa bagi atlet yang baru kembali dari turnamen itu. Murray meminta kepastian sebelum atlet berangkat ke AS dalam pekan-pekan ini.
“Pemahaman saya adalah (masalah karantina) itu bisa diselesaikan sebelum kami pergi ke Amerika. Tapi situasi bisa berubah dalam sepuluh dan 12 hari ke depan,” kata Murray sebagaimana dipetik dari Reuters.
“Mudah-mudahan sebelum kami berangkat (ke Amerika), para pemain akan mendapatkan jaminan bahwa ketika mereka kembali dari Amerika, mereka tidak harus melakukan karantina selama dua pekan.”
baca juga:
Pernyataan ini disampaikan Murray karena bakal ada kemungkinan karantina wajib selama 14 pekan untuk mencegah penularan wabah virus corona (COVID-19) bagi mereka yang datang dari Amerika. Jika itu diberlakukan, maka kemungkinan mereka tak bisa turun di Prancis Terbuka yang akan digelar mulai 27 September.
“Jika itu yang terjadi, dan jika Anda baik-baik saja di AS Terbuka, Anda tak bisa tiba (di Paris) pada hari Minggu sebelum Prancis Terbuka dimulai hari Seninnya. Itu tidak mungkin,” kata Murray.
Murray sendiri mengambil pilihan berbeda untuk tetap bermain di AS Terbuka ketika sejumlah petenis elite memilih absen. Mereka di antaranya yang absen adalah juara Wimbledon 2019 asal Australia, Ashleigh Barty, serta petenis kontroversial yang juga asal Australia, Nick Kyrgios.
“(Dengan) situasi yang saya alami dalam beberapa tahun terakhir, saya tak punya banyak kesempatan bermain di banyak (grand) slam. Saya tidak tahu seberapa banyak lagi yang saya punya,” kata petenis asal Skotlandia berusia 33 tahun yang tahun lalu sempat memutuskan pensiun karena cedera pinggul.
“Jadi, ketika saya merasa relatif mampu… jelas ada risiko di sana (Amerika), tetapi saya ingin mencoba dan bermain dan menikmati event terbesar lagi.”[]