AKURAT.CO, Mengapa petenis generasi terkini tak bisa menghentikan Novak Djokovic adalah pertanyaan umum yang muncul di kalangan penikmat tenis selepas final Australia Terbuka 2023. Ya, Djokovic, 35 tahun, mengalahkan Stefanos Tsitsipas yang berusia 24 tahun untuk gelar kesepuluhnya di Australia Terbuka, kemarin.
Kemenangan kontra Tsitsipas di Rod Laver Arena, Melbourne, Minggu (29/1), adalah kemenangan kelima Novak Djokovic dari tujuh grand slam terakhir yang diikutinya. Dari 45 pertandingan melawan petenis berusia di bawah 23 tahun dalam empat tahun terakhir, Djokovic hanya kalah sebanyak lima kali.
Petenis asal Amerika Serikat yang disingkirkan Djokovic di babak semifinal Australia Terbuka 2023, Tommy Paul, mengatakan bahwa nama besar dan aura sang legenda turut memengaruhi suasana pertandingan.
baca juga:
“Banyak pemain yang memberikan hormat besar terhadap permainannya. Tak seorang pun yang ingin melihat dia di bagan undian (pertandingan) mereka,” kata Paul sebagaimana dipetik dari BBC.
Pertanyaan lainnya adalah, dengan kondisi fisik dan permainan yang ditunjukkan Djokovic di Melbourne kemarin, berapa banyak lagi grand slam yang bakal dicapainya? Akankah ia bisa melewati rekor 22 gelar milik Nadal yang sudah disetarainya saat ini atau bahkan melewati 24 gelar milik Margaret Court?
Dengan pensiunnya Roger Federer dan kondisi fisik Nadal yang masih dalam tanda tanya, praktis Djokoviclah yang paling berpeluang memecahkan rekor statistik paling mutakhir. Pelatih Djokovic, Goran Ivanisevic, memberikan isyarat tersebut dengan mengatakan bahwa anak asuhnya masih punya dua atau tiga tahun lagi.
“Levelnya luar biasa. Dia datang dari ruang yang berbeda. Otaknya bekerja secara berbeda,” ucap Ivanisevic.
Lahir di Beograd, Serbia, 22 Mei 1987, Novak Djokovic menempuh debut grand slamnya di Australia Terbuka 2005 pada usia 17 tahun. Djokovic langsung tersingkir di putaran pertama dan ia mengikuti empat turnamen grand slam di tahun yang sama.
Australia Terbuka juga merupakan arena di mana ia meraih gelar grand slam pertamanya pada 2008. 16 tahun kemudian, Djokovic kembali ke Australia untuk mendapatkan gelar grand slam terakhirnya di tahun ini.[]