
AKURAT.CO Seperti kita semua ketahui, kebiasaan menonton film porno punya efek yang negatif terhadap perkembangan otak. Tidak hanya itu, beberapa orang juga percaya pecandu film porno punya aura gelap.
Menurut psikolog Anastasia Satriyo, M. Psi, anggapan nonton film porno membuat aura gelap perlu edukasi. Pornografi memberikan gambaran yang salah tentang seksualitas.
Pasangan dewasa ingin performanya dalam seks seperti yang ada di film porno. Hal ini berisiko mempengaruhi kualitas hubungan keduanya. Dengan pengelolaan yang kurang baik, bisa terjadi ketidaknyamanan hingga kekerasan.
baca juga:
Itu mengaruh kepada kepercayaan diri dan hubungan atau relasi sosial. Masturbasi dianggap mempunyai efek positif untuk rilis stres. Pornografi dan masturbasi adalah dua hal yang sebenarnya berbeda.
Menurut psikolog, orang yang sering menonton pornografi belum tentu terlihat gerak-geriknya. Namun, seseorang yang sudah mengalami kecanduan akan terlihat jelas gejalanya. Seperti gelisah atau berkeringat ketika tidak menontonnya.
Meskipun kecanduan nonton film porno atau materi serupa lainnya belum diakui sebagai penyakit, namun perilaku ini telah digambarkan sebagai bermasalah.
Seseorang yang kecanduan nonton film porno bisa dikuasai keinginan mengonsumsi pornogafi, sehingga mulai menontonnya di ruang publik. Selain itu, minat mereka dalam bidang tertentu hilang berganti dengan keinginan pada materi pornografi.
Statistik kecanduan pornografi bervariasi menurut sumbernya, tetapi satu penelitian memperkirakan 3-6 persen orang dewasa. Statistik lebih banyak dilihat pada dewasa muda, dengan pria lebih banyak daripada wanita.
Tanda-tanda kecanduan porno
Untuk menentukan apakah seseorang memiliki hubungan yang tidak sehat dengan pornografi dan konsumsi berlebihan menonton film porno adalah banyaknya waktu yang hilang. Disamping itu juga ketiadaan kendali jika keinginannya terkait materi pornografi tidak terpenuhi.
Kecanduan pornografi juga dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan dengan orang lain. Perilaku ini dapat bermanifestasi dalam cara-cara berikut:
- Pengeluaran yang berlebihan untuk pornografi, terkadang dengan mengorbankan kebutuhan utama
- Keterlibatan dalam perilaku seksual berisiko
- Penggunaan pornografi untuk mengatasi emosi yang sulit seperti rasa sakit, kecemasan, dan kesedihan
- Mengkonsumi pornografi pada waktu dan momen yang berisiko
- Merasa marah karena disarankan untuk mengurangi konsumsi pornografi
- Ketidakmampuan untuk berhenti dari pornografi meskipun ada upaya untuk itu
- Merasa malu setelah menggunakan pornografi, tetapi tidak mampu menghentikan kebiasaan tersebut
- Mencoba bentuk pornografi yang lebih ekstrim untuk mencari kesenangan
- Merasa hubungan seksual menjadi kurang memuaskan
- Menyembunyikan kebiasaan porno dari pasangan seksual dan lainya
Efek kecanduan porno
Pornografi dapat menyebabkan perubahan pada otak. Orang yang mengonsumsi bahan erotis dalam jumlah tinggi ditemukan mengalami peningkatan reaksi otak saat disajikan materi yang berkaitan dengan pornografi.
Seperti kecanduan lainnya, nonton film porno memengaruhi jalur penghargaan otak dan memengaruhi neurotransmitter yang disebut dopamin. Zat ini berperan dalam menimbulkan efek kesenangan dan keinginan.
Reaksi serupa ditemukan pada pecandu zat terlarang dan judi. Selain efek tersebut, konsumsi pornografi berlebihan dikaitkan dengan gangguan kecemasan, hiperseksual, mood, dan penyalahgunaan zat.
Efek lain yang masih menjadi spekulasi adalah risiko disfungsi seksual. []