Kerugian Rp16,8 Miliar Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Lebak

Warga berada di sekitar rumah yang rusak dan terendam lumpur akibat diterjang banjir bandang di Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (8/12/2019). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah rumah warga rusak dan terendam lumpur serta membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir bandang tersebut dipicu meningkatnya curah hujan yang melanda daerah tersebut dalam beberapa waktu terakhir. | ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
AKURAT.CO, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak mencatat nilai kerugian senilai Rp16,8 miliar akibat bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Cibeber dan Bayah.
"Kerugian itu sudah dilaporkan ke Bupati untuk penanganan selanjutnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu (14/12/2019).
Bencana banjir bandang dan longsoran tanah yang terjadi belum lama ini mengakibatkan kerusakan rumah, infrastuktur jembatan dan jalan.
Namun, dikatakan dia, bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Kerugian akibat bencana alam tersebut hingga kini masih dilakukan pendataan dan kemungkinan jumlahnya bertambah hingga di atas Rp16,8 miliar.
Sebab, lanjut dia, bencana alam yang melanda 11 desa dengan jumlah 265 kepala keluarga (KK) dan 1.325 jiwa diantaranya kehilangan rumah.
Selain itu juga ia mengatakan, sebanyak 261 rumah mengalami kerusakan ringan dan berat.
Begitu juga kerugian areal pertanian dan peternak budi daya ikan tawar yang siap dipanen, namun gagal akibat bencana alam tersebut.
"Kami yakin kerugian akibat bencana itu bisa bertambah karena banyak rumah penduduk yang rusak, juga jembatan permanen dan jembatan gantung terputus," ujarnya. []