AHY : Era 4.0 Tidak Cukup Merdeka atau Mati

Komandan Kogasma (Komando Tugas Bersama) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). Dalam pidato politik AHY mengambil tema 'Rekomendasi Partai Demokrat Kepada Presiden Mendatang'. AHY juga mengatakan akan meneruskan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat sebagai presiden ke-6. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Tokoh muda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pada era 4.0 revolusi industri sekarang ini tidak cukup dengan semboyan merdeka atau mati saja.
Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta, Selasa (19/11/2019), mengatakan patriotisme era sekarang diwujudkan dengan mempertahankan kedaulatan dan integritas negara, serta ditambah dengan menjawab perubahan zaman yang begitu cepat.
"Zaman perang kemerdekaan slogannya adalah merdeka atau mati tetapi kini tidak cukup, slogan ditambah menjadi adaptif, kompetitif, kreatif dan inovatif atau mati," kata dia memberikan kuliah umum mahasiswa program Euro Management yang akan ke luar negeri.
baca juga:
Menurutnya, kita tentu tidak ingin menjadi bangsa yang besar secara kuantitas tetapi lambat bergerak dan tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman.
"Jangan sampai bangsa kita seperti dinosaurus, besar tapi lambat bergerak, tidak bisa menyesuaikan perubahan dan tantangan zaman, kita ingin Indonesia semakin maju semakin sejahtera 100 tahun, 1.000 tahun ke depan," katanya.
Dia menitipkan pesan bagi para mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di luar negeri itu agar tidak melupakan bangsa dan ikut memberikan kontribusi di masa depan.
"Semoga generasi muda kita semakin memiliki kapasitas yang berkelas dunia, mudah-mudahan ketika mereka mendapatkan ilmu pengetahuan pengalaman di negara tersebut bisa dikontribusikan untuk masyarakat, bangsa serta negara kita," ujarnya.
Dia juga berharap pemerintah memberikan peluang yang baik bagi generasi muda berprestasi lulusan luar negeri, sama dengan peluang yang diberikan oleh negara tempat mereka menimba ilmu.