Lulusan IPDN Pasok Puluhan Kilogram Sabu Ke Ibukota Baru

Deputi Berantas Irjen Pol Arman Depari dengan tersangka narkoba Firman Kurniawan di BNN, Jakarta Timur, Selasa (19/11/2019). | AKURAT.CO/Gerdiansyah
AKURAT.CO Wacana pemerintah untuk memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur disambut dengan gencarnya pengiman narkoba jenis sabu. Kasus teranyar diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mengendus adanya pengiriman sabu dengan jumlah yang sangat besar.
Hal itu diungkap Deputi Berantas BNN Irjen Pol Arman Depari saat acara pemusnahan narkoba di halaman belakang BNN, Selasa (19/11/2019). Arman mengatakan dari tersangka Firman Kurniawan didapat informasi bahwa Kalimantan Timur menjadi sasaran pasar yang baru saja dibuka oleh mereka.
“Kaltim menjadi sasaran pasar yang mereka buka sehingga mereka menambah pasokan kesana. Kemungkinan karena ada informasi di daerah Kalimantan akan didirikan atau dibentuk ibukota baru Indonesia,”ujar Arman.
baca juga:
Dalam pengungkapan yang dilakukan BNN pada 5 Oktober 2019 lalu, peran Firman sebagai kurir saat sabu mulai masuk wilayah Kalimantan Timur. Meski mengaku baru pertama menjalani bisnis haram itu, alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu tercatat sudah berulang kali memasok sabu ke wilayah Kalimantan Timur. FK ditangkap disebuah rumah makan di Jalan Ahmad Yani, Kutai Timur. BNN menggeledah mobil yang dikendarai tersangka dan berhasil menyita dua karung berisi sabu sebanyak 41.35 kilogram.
“Kalau kita lihat dari jumlah itu, walupun dia mengaku baru sekali, dari data yang kami peroleh ini bukan yang pertama,”ungkapnya.
Ironisnya, Firman pernah duduk sebagai Lurah di Kelurahan Selumit Pantai, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Namun BNN belum bisa memastikan apakah Firman sudah melepas statusnya sebagai aparatur sipil negara atau belum.
“Dipecat belumnya itu di Kementrian, kami belum dapat laporan dari instansi terkait, belum meminta laporan lengkap untuk menindak lanjuti kasus dia. Saya kira dia masih PNS, karena belum ada pemecatan dan belum ditembuskan kepada kami,”katanya.[]