Rakornas PKS 2019 Hasilkan Enam Keputusan Strategis

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal memberikan keterangan kepada awak media usai menyerahkan persyaratan pendaftaran peserta pemilu 2019 di Gedung KPU Pusat, Menteng, Jakarta, Sabtu (14/10). PKS mendaftar dan menyerahkan berkas persyaratan agar bisa ikut sebagai peserta pemilu 2019 nanti. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Ada 6 keputusan strategis yang dihasilkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2019 yang dihadiri unsur Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) dan Pimpinan DPW PKS se-Indonesia dari 14-16 November 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal, mengungkapkan Keputusan Pertama adalah berkomitmen untuk berjuang di luar pemerintahan dalam mengawasi jalannya roda pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
Sikap politik itu, menurut Mustafa, dilandasi pemikiran bahwa PKS berkomitmen untuk menjaga etika kepantasan dalam berdemokrasi.
baca juga:
"Dengan merawat demokrasi agar tetap sehat dan berjalan di atas rel yang benar dengan memperkuat fungsi check and balances, serta menjadi penyambung lidah rakyat Indonesia," ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (16/11/2019).
Kedua, Mustafa menyebutkan, berkomitmen untuk memperjuangkan terealisasinya janji-janji politik PKS pada Pemilu 2019, yakni membebaskan pajak sepeda motor bermesin kecil, SIM berlaku sekali seumur hidup, membebaskan pajak penghasilan untuk masyarakat yang berpenghasilan kurang dari Rp8 juta dan memperjuangkan RUU Perlindungan Ulama, Tokoh Agama dan Simbol-simbol Agama serta kebijakan publik strategis prioritas lainnya dengan bekerja sama dengan seluruh elemen bangsa.
Ketiga, lanjut Mustafa, berkomitmen terus menjaga dan mengamalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus-konsensus dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mustafa menegaskan, tidak ada tempat bagi separatisme, komunisme, radikalisme, terorisme dan seluruh ideologi yang bertentangan dengan konsensus-konsensus dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara itu.
"Dalam hubungan dengan ini, Partai Keadilan Sejahtera mendeklarasikan Sekolah Cinta Indonesia, yang diperuntukkan bagi anggota partai dan masyarakat umum, yang diselenggarakan di kantor-kantor partai, dari pusat sampai ke daerah," ujar politikus asal Palembang itu.
Keputusan Keempat yakni menjadikan 2020 sebagai Tahun Rekrutmen Anggota Baru Partai secara terbuka kepada masyarakat yang ingin bergabung dengan PKS dan penerimaan dilakukan di kantor-kantor PKS di seluruh Indonesia.
Mustafa mengatakan, PKS berkomitmen untuk menjadi partai pelopor dalam melayani, memberdayakan dan membela kepentingan rakyat Indonesia tanpa membedakan-bedakan latar belakang suku, agama, ras, adat dan pilihan politiknya.
"Rakornas 2019 mengukuhkan PKS sebagai partai kader yang berbasis massa yang terbuka terhadap bergabungnya tokoh-tokoh bangsa dengan membentuk Dewan Pakar dan/atau Dewan Kehormatan dari tingkat pusat sampai dengan kabupaten/kota," katanya.
Kelima, PKS berkomitmen memenangkan kompetisi Pilkada 2020 dengan cara bermartabat dan penuh keberkahan, menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, politisasi SARA, intervensi aparat dan pemerintah, dan segala bentuk kecurangan serta pelanggaran baik yang bersifat yuridis maupun etis.
"PKS mencanangkan target pemenangan 60 persen Pilkada Serentak di 270 kabupaten/kota pada 2020 dan siap bekerjasama dengan seluruh partai politik dan elemen masyarakat guna mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia," ujar Mustafa.
Keenam, Mustafa menambahkan, yakni memperkuat sistem organisasi partai melalui good party governance untuk mengukuhkan pelayanan kepada rakyat, dengan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia partai agar memiliki kapasitas, kualitas dan komitmen yang lebih baik.[]