Demi Cinta hingga Menilang Warga, 5 Cerita Polisi Gadungan Ini Bikin Tepuk Jidat

Ilustrasi Polisi dan TNI | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Belakangan ini, berbagai modus penipuan rupanya kerap terjadi. Pelakunya pun tak pandang usia, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Umumnya, para pelaku melakukan hal tersebut dengan alasan tuntutan ekonomi.
Salah satu penipuan yang sering terjadi adalah menyamar sebagai anggota kepolisian. Motifnya pun sangat beragam, mulai dari ingin mencari jodoh hingga mencari modal nikah. Tak hanya itu, ada juga yang menyamar demi berbuat kebaikan.
Dihimpun oleh AKURAT.CO dari berbagai sumber, berikut 5 modus polisi gadungan.
baca juga:
1. Depok, Jawa Barat
Polresta Depok, Jawa Barat, berhasil menangkap tersangka penipuan berkedok sebagai anggota polisi, pada Februari 2019 lalu. Tersangka bernama Taufiq Hidayat mengaku melakukan aksinya demi memenuhi kebutuhan dan biaya menikah. Salah satu korban bernama Sudrajat, mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 140 juta rupiah. Selain menjadi polisi gadungan, Taufiq juga mengaku sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (BNN).
Berbekal seragam lengkap serta pistol mainan, tak sedikit korban yang tertipu. Atas kasus tersebut, Taufiq dijerat Pasal 378 KUHP juncto Pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
2. Pemalang, Jawa Tengah
Pada September 2019, modus polisi gadungan juga terjadi di Pemalang, Jawa Tengah. Kasus tersebut terungkap saat salah satu warga Dukuh Silarang, Desa Surajaya, Pemalang, berinisial SI (22), dilaporkan hilang. Korban diduga diculik oleh kekasihnya T (28), warga Cirebon, Jawa Barat, yang menyamar sebagai polisi.
Keduanya diketahui berkenalan lewat aplikasi bernama Tantan. Setelah dilakukan pemeriksaan, sang pelaku mengaku tak hanya menculik korban. Ia juga sempat melakukan hubungan intim dan juga merampas seluruh bawang bawaan korban. Akibat perbuatannya, tersangka kini dijerat pasal 328 KUHP atas kasus penculikan, dengan ancaman hukuman kurungan maksimal 12 tahun.
3. Kudus, Jawa Tengah
Dari Kudus, Jawa Tengah, pihak kepolisian juga berhasil menangkap seorang polisi gadungan, bernama Haryanto (35). Ia dilaporkan oleh seorang warga RT 4/RW 4, Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, bernama Sari (35). Haryanto diketahui telah menipu Sari dengan janji akan menikahinya. Selama menjalin hubungan, Haryanto pun kerap meminta sejumlah uang kepada Sari.
Kerugian yang dialami Sari pun tak main-main, yakni total sekitar lebih dari Rp100 juta. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa pistol mainan, beberapa kaus polisi, satu unit sepeda motor, dan satu unit handphone. Atas perbuatannya tersebut, Haryanto dikenai pasal Pasal 378 KUHP tentang Tindak Pidana Penipuan, dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.
4. Papua
Seorang wanita bernisial SM dilaporkan oleh warga karena diduga menjadi polisi wanita (polwan) gadungan, pada awal November 2019 lalu. SM diamankan pihak kepolisian setelah melakukan aksinya di Kampung Bawai, Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. SM mengaku nekat melakukan penyamaran tersebut karena bercita-cita menjadi seorang polwan. Ia bahkan mengaku sempat mengikuti seleksi calon anggota Polri pada tahun 2017, namun gagal. Seragam yang ia kenakan pun dipesan dari seorang penjahit.
Atas kejadian tersebut, pihak Polda Papua kini tengah melakukan pendalaman lebih lanjut, demi mengantisipasi kejadian serupa terjadi kembali.
5. Ciputat, Tangerang Selatan
Terbaru, seorang remaja berinisial NF(13), diamankan oleh pihak kepolisian di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah dilakukan pemeriksaan, NF mengaku melakukan hal tersebut karena dirinya geram melihat pengendara motor yang melawan arus di sekitar Flyover Ciputat.
Selain itu, NF juga diketahui memang memiliki cita-cita menjadi seorang polisi. Di sisi lain, aksinya tersebut rupanya membuat pengendara motor menjadi tertib dan tidak melawan arus setelah melihat NF mengatur lalu lintas.
Setelah diperiksa, NF pun kemudian dikembalikan ke orang tua. Sementara itu, pihak kepolisian juga hanya memberikan sanksi berupa pembinaan kepada NF.
Semoga kejadian-kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal. []