Perjuangan Muh Aras, Pebisnis-Politisi yang Berhasil Masuk ke Senayan
DPR RI

Anggota DPR Fraksi PPP Muhammad Aras saat wawancara khusus dengan Akurat.co di ruang fraksi PPP, Nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019). Anggota DPR Muhammad Aras merupakan anggota terpilih 2019-2024 yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpian Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Provinsi Sulawesi. Dari hasil pemilu yang lalu Muhammad Aras berhasil menjadi anggota DPR dengan mendapatkan 37.737 suara atau secara persentase 32,34 persen | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Sebanyak 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode2019-2024 tersebut resmi dilantik dengan mengucap sumpah jabatannya pada 1 Oktober 2019 lalu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
Tak sedikit pula wajah baru anggota dewan yang mengiasi DPR RI 2019-2024. Dari sekian banyak anggota DPR RI, tim AKURAT.CO berhasil menemui Muh Aras sebagai salah satu yang mengisi wajah baru di DPR RI.
Muh Aras adalah Ketua DPW PPP Sulsel. Dia berhasil masuk ke Senayan dengan meraup 39.853 suara di daerah pilihannya yakni, Sulawesi selatan II yang meliputi wilayah Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Sinjai, Soppeng, Wajo, Bone, dan Bulukumba.
Dalam wawancara khusus dengan tim AKURAT.CO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Aras sempat berbincang mengenai perjalanannya hingga berhasil masuk ke Senayan menjabat menjadi Anggota Dewan.
Mau tahu kisah perjalanannya menjadi anggota dewan? berikut penjelasan Muh Aras...

Bagaimana sih cerita awalnya sampai bisa terpilih menjadi anggota dewan?
Dimulai dari kepungurusan di partai politik. Saya mulai berkarir di politik dari Wakil Bendahara DPW PPP Provinsi Sulawesi Selatan. Lalu naik (jabatan) jadi bendahara 2 kali, lalu kemudian Sekretaris Wilayah dan kemudian bisa jadi ketua DPW PPP Provinsi Sulawesi Selatan. Jadi panjang.
Apakah ini pencalonan yang pertama?
Sebenarnya untuk DPR ini yang kedua. Yang lalu saya kalah 100 suara dengan yang incumbent. Tapi kali ini saya menang kurang lebih sekitar 25 ribu suara. Sehingga memang ada kenaikan perolehan suara dari yang sebelumnya. Sebelumnya saya pada saat itu sekretaris DPW.
Apa perbedaan ikut Pileg 2014 dengan Pileg 2019 ini menurut Anda?
2014 memang pada saat itu kekuatan belum penuh mengingat belum maksimal karena masih ada uneg-uneg bahwa saya tidak meninggalkan bisnis. Tapi setelah melihat bahwa untuk apa bertarung kalau tidak menang ya baru saya putuskan untuk terus melakukan sosialisasi sehingga persiapannya lebih matang dari pada sebelumnya.
Dalam pileg biasanya banyak strategi, seperti menggalang suara milenial atau kalangan ibu-ibu. Nah Pak Aras ini strategi utamanya dalam meyakinkan masyarakat sehingga menang apa?
Saya berteman dengan banyak lembaga survei dan beberapa media yang lain terkait dengan strategi untuk menghadapi pemilihan legislatif. Yang paling akurat, yang bisa kita lakukan adalah berkomunikasi langsung kepada masyarakat. Kalau menemui 100 orang ada 10 orang yang nyangkut. Jadi kalau mau dapat 50.000, ya 10 persen dari itu ya minimal 500.000 harus berkomunikasi.
Jadi yang betul-betul harus dipersiapkan adalah siap waktu, energi, juga operasional untuk mengunjungi mereka. karena itulah yang paling bisa dilakukan dengan gaya murah. Yang kedua, saya sebagai ketua DPW punya jaringan sampai ke tingkat desa. Nah inin lah yang kita maksimalkan sebagai sosialisasi. Saya juga sebagai dosen dan guru, mereka juga jadi bagian dari diri saya sehingga mereka dengan sukarela memberikan dukungan.
Lalu kemudian tentu yang paling utama adalah bagaimana memberikan kepastian kepada mereka bahwa kita ini betul-betul layak untuk dipilih dan mampu untuk membawa aspirasinya menjadi kebijakan atau sesuatu yang menjadi bisa membahagiakan dan bermanfaat bagi mereka. Tentu perhatiannya terkait dengan kesejahteraan. Misalnya terkait dengan apa yang mejadi keinginan besar di daerahnya tentu berharap bahwa anggota DPR yang dipilihnya bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.

Untuk penugasan Alat Keanggotaan Dewan, Pak Aras memilih untuk masuk komisi berapa?
Saya sih dimana saja ditempatkan tidak ada persoalan. Karena sebenarnya background saya adalah guru. Saya ngajar di IAIN Bone Sulsel sampai hari ini, ya tujuannya di komisi 10. Lalu Kalau dari sisi pengusaha sebagai pengusaha properti itu banyak komunikasi dengan komisi 5. Tentu perdagangan juga bisa masuk.
Tentu kali ini saya siap ditempatkan dimana saja, jadi tidak meminta secara khusus. Saya sih mintanya, kalau di butuhkan di komisi 5, saya siap. Tapi kalau misalnya untuk demi kepentingan partai ditempatkan di komisi mana pun saya siap.
Kita ini ketua partai, tentu itu yang harus di prioritaskan adalah bagaimana kepentingan partai terpenuhi.
Kalau konsentrasinya kepada masyarakat lebih diutamakan bidang apa?
Saya banyak berkomunikasi terkait dengan latar belakang saya. Saya adalah pendidik, saya adalah guru, tentu bisa memberikan kontribusi terhadap dengan kecerdasan anak-anak. Sehingga apapun itu menjadi janji saya tetap juga harus kembali kesitu, walaupaun bukan menjadi komisi saya itu akan saya lakuakn secara pribadi kepada mereka.
Saya sampaikan kepada mereka bahwa indikator yang paling utama yang harus diperbaiki adalah meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencegah terjadinya ketimpangan sosisal, kemiskinan di masyarakat. Yang paling utama adalah pendidikan. Jadi disetiap saat saya meluangkan waktu kesekolah-sekolah untuk memberikan pencerahan terkait dengan pendidikan. Bahkan saya kumpulkan para remaja untuk belajar bagaimana mereka menimba ilmu dan memaksimalkan potensinya utuk bisa masuk ke dunia bisnis. Karena belajar itu bukan cuma di dalam kelas. Tetapi di luar kelas juga boleh.
baca juga:
Bisnis pun harus melalui pembelajaran. Bisnis itu tidak hanya lahir dari DNA tapi juga bisa dilahirkan dengan proses pembelajaran. []