Terungkap Cara Komunikasi Teroris dengan Kelompoknya

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2019) | AKURAT.CO/Faqih Fathurrahman
AKURAT.CO, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan bahwa layanan aplikasi Telegram masih jadi alat komunikasi efektif bagi pelaku tindak pidana terorisme untuk berkoordinasi hingga melakukan aksi amaliyah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, salah satu kelompok yang menggunakan Telegram sebagai alat komunikasinya adalah Jamaah Anshorut Daullah (JAD).
"Mereka menggunakan media sosial Telegram untuk berkomunikasi lebih intens. Jadi tidak ketemu langsung hanya melalui Telegram itu saja koordinasinya," kata Dedi di Gedung Divhumas Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/10/2019).
baca juga:
Dedi menuturkan, penusuk Menko Polhukam di Pandeglang, Banten, yakni Abu Rara dan istrinya FA tergabung dalam JAD. Dia menyebut R alias Putra alias Pedagang Berdebu dan Abu Zee merupakan otak dari insiden tersebut.
"JAD itu hanya terstruktur di media sosial, artinya tidak tidak harus secara langsung, tetapi intensitas di media sosial terstruktur. Kalau mau amaliyah, pasti akan menyampaikan lewat media sosial itu," kata Dedi.[]