PKS Harap Pertemuan SBY-Jokowi untuk Kepentingan Bangsa bukan Kelompok

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam rapat tertutup terkait revisi UU Ormas di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (30/10). Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat bersama anggota Fraksi Demokrat di DPR membahas mengenai Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang telah disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu, Partai Demokrat bersikap menerima UU Ormas tersebut tetapi dengan beberapa catatan atau revisi yang akan diberikan kepada pemerintah dan DPR melalui fraksi Demokrat. Namun, dia mendukung pemberian sanksi kepada ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menanggapi kabar pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hidayat mengharapkan pertemuan tersebut bukan sekedar silaturahmi biasa, namun juga bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Mestinya memberikan penyikapan politik yang betul-betul membawa manfaat bagi bangsa bagi negara, bukan sekadar untuk kepentingan kelompok, kepentingan golongan, kepentingan jangka pendek, bukan sekadar untuk restrukturisasi," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Meski demikian, Hidayat merasa PKS tidak perlu terlibat dalam pertemuan Jokowi-SBY. Karena baginya sebuah pertemuan tidak perlu ada laporan ke lain parpol.
"Apa perlunya PKS diajak? Itu kan masing-masing pihak, silakan berkomunikasi. Tidak perlu kemudian lapor kepada PKS, kami juga tidak meminta laporan semacam itu," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai, Demokrat Syarief Hasan mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi.
"Pak SBY sudah memberikan suatu penegasan bahwa sekalipun selama ini beliau sangat mengamati kondisi politik yang ada terkini dan tentunya akan terjadi komunikasi. Pertama-tama sekali dengan maksud saya dengan presiden terpilih dan itu diyakini akan dapat dilakukan tidak dalam waktu yang lama lagi, ya saya pikir," kata Syarief di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2019). []