Kapal Perang AS Berlayar Melintasi Selat Taiwan, China Marah

Kapal perang AS melintasi Selat Taiwan | AP
AKURAT.CO, Militer Amerika Serikat (AS) mengirim satu kapal perang Angkatan Laut (AL) melintasi Selat Taiwan yang memisahkan Taiwan dan China.
Tindakan ini kembali membuat marah China saat hubungan antara Beijing dan Washington sedang memanas. Taiwan menjadi isu penting antara AS dan China, selain isu perang dagang, sanksi AS dan meningkatnya aktivitas militer Beijing di Laut China Selatan. AS juga sering menggelar patroli kebebasan navigasi di dekat Laut China Selatan yang membuat Beijing terus melayangkan protes.
China pun memperingatkan siap perang jika ada langkah apa pun terkait kemerdekaan Taiwan. Beijing menuduh AS merusak stabilitas global. China juga mengecam penjualan senjata AS ke Taiwan.
baca juga:
Kapal perang AS itu dikirim ke Selat Taiwan yang disebut sebagai Antietam.
“Transit kapal itu melintasi Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” papar Komandan Clay Doss, juru bicara Armada Ketujuh AL AS.
“AL AS akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional,” kata dia, dilansir Al Jazeera.
Pelayaran itu pun semakin meningkatkan ketegangan dengan China tapi akan dianggap oleh Taiwan sebagai bentuk dukungan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Apalagi saat ini semakin meningkat konflik antara Taiwan dan China.
AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tapi terikat oleh undang-undang (UU) untuk membantu Taiwan mempertahankan diri. AS juga menjadi sumber utama persenjataan Taiwan.
Awal bulan ini, AS mengumumkan kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan senilai USD 2,2 miliar (Rp30,7 triliun) yang memicu reaksi keras dari Beijing. China mendesak AS membatalkan kesepakatan senjata itu.
China terus meningkatkan tekanan pada Taiwan yang masih dianggap sebagai wilayahnya. Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) China Wu Qian menjelaskan dalam buku putih pertahanan bahwa Beijing akan melakukan upaya untuk reunifikasi damai dengan Taiwan.
“Jika di sana ada orang yang berani mencoba memecah Taiwan dari negara ini, militer China akan siap berperang untuk menjaga kedaulatan nasional, persatuan dan integritas wilayah,” ungkap Wu.[]