Ketua Timses Prabowo: Saya Didatangi 23 Duta Besar Negara-negara Uni Eropa

Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso saat ditanya awak media di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (20/9) | AKURAT.CO/Yudi Permana
AKURAT.CO Ketua Badan Pemenangan Nasional Djoko Santoso mengatakan negara-negara Uni Eropa memberikan perhatian khusus terhadap pemilihan umum di Indonesia. Menurut dia mereka siap menerjunkan pemantau independen.
“Saya didatangi 23 duta besar negara-negara Uni Eropa. Mereka siap menerjunkan pemantau dari negara mereka untuk memastikan pemilu di Indonesia berjalan dengan jujur dan adil. Kalau Pemilu jujur dan adil menjamin pasti aman,” kata Djoko Santoso di Posko Induk Garda Relawan Suka Prabowo, Laweyan, Solo Jawa Tengah, Jumat (22/3/2019).
Dia menegaskan keberadaan para pemantau asing sangat penting untuk menentukan pemilu berjalan jujur dan adil.
baca juga:
“Saya ibaratkan pemantau itu wasit ya harus netral. Kalau wasitnya tidak netral pemainnya bisa-bisa berkelahi,” kata dia.
Hanya saja saat disinggung berapa pemantau asing yang akan masuk ke Indonesia untuk memantau jalannya pemilu, Djoko Santoso mengaku tidak tahu jumlah pastinya. Pasalnya hal tersebut merupakan wewenang teknis pemantau luar negeri berada di Komisi Pemilihan Umum.
"Yang jelas kita sudah usul ke KPU soal ini (pemantau pemilu luar negeri). Sebanyak 23 dubes Uni Eropa juga siap. Tinggal menunggu pengajuan resmi dari perintah," kata dia.
Djoko menuturkan jika selama ini dia memang memiliki hubungan baik dengan negara-negara Uni Eropa yang sudah terjalin sejak MoU Helsinki di Firlandia pada Agustus 2005, yakni saat dilaksanakannya perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka dengan pemerintah Indonesia.
“Jadi wajar kalau kalau mereka menawarkan diri menjadi pemantau pemilu. Karena mereka mengenal baik saya," kata dia. []