Segudang Prestasi dan Penghargaan Diraih Lurah Pekojan

AKURAT.CO, Bukan Tri Prasetyo Utomo Namanya jika kehabisan Ide untuk meraih prestasi selama bertugas sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN). Pasalnya Lurah Pekojan ini memiliki segudang inovasi untuk meraih penghargaan bergengsi dari beberapa lembaga yang menyoroti perkotaan di Jakarta.
Pembuatan tugu Mars Pekojan ia mendapatkan piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia (Lempi). Kemudian piagam lain menyusul saat ia menciptakan lagu Mars Pekojan seperti di Kemanggisan. Meski sama sama lagu mars yang diciptakannya, tapi lirik yang dibuatnya itu jauh berbeda dari Mars Kemanggisan.
Tri dinobatkan sebagai Lurah Pekojan pertama yang membuat lagu mars Pekojan setelah puluhan kali berganti Lurah.
baca juga:
“Terus pada Hut Kemerdekaan RI yang ke-70 di tahun 2015, saya mendapatkan piagam dari lembaga yang sama karena mengadakan lomba menjahit bendera Merah Putih sepanjang 500 meter dengan tangan yang diikuti oleh 720 ibu ibu PKK se-Pekojan dengan waktu dua jam,” terang dia Sabtu (5/8).
Dia menjelaskan, lomba menjahit bendera merah putih sepanjang 500 meter itu terinspirasi dari sosok Fatmawati yang menjahit bendera merah putih untuk upacara kemerdekaan Republik Indonesia dengan tangan. Oleh karena itu, untuk mengenang sosok Istri Presiden pertama itu dengan cara mengadakan lomba tersebut.
Dua Prestasi itu sudah masuk ke Rekor Dunia karena untuk pertamakali seorang Lurah yang memiliki ide kreatif seperti itu yang melibatkan banyak warga di wilayahnya.
Masih di tahun yang sama, Lurah yang masih memiliki darah keturunan Hamkubowono ke-2 ini mendapatkan penghargaan dari Jawa Pos sebagai Lurah terbaik se-Jakarta Barat lantaran banyak ide kreatifnya yang dituangkan untuk membangun wilayahnya agar lebih baik lagi.
"Ditahun 2016 saya mendapatkan penghargaan dari Komposioner City yang ada di Paris, Francis, karena menjadi kelurahan satu satu di Indonesia yang mengadakan kegiatan Kebhinekaan, Keanekaragaman dalam membangun kota. Catat itu menjadi sangat baik dan bagus karena ini terbaik se-Indonesia loh," tuturnya.
Terakhir, kata dia, di tingkat kota, Tri mendapatkan penghargaan sebagai Kelurahan yang baik se-Jakarta Barat karena program kerja dan kegiatan yang dijalankannya berjalan sesuai dengan keinginan pimpinan kota. "Tentu saja ini tidak lepas dari staf saya, Warga Pekojan dan orang orang yang sudah membantu saya dalam meraih prestasi itu," tutur dia.
Harapan Kedepan
Dua tahun sudah ia menjabat sebagai Lurah Pekojan. Namun, baginya masih banyak tugas yang harus dikerjakan untuk menciptakan kesejahteraan bagi warganya. Tidak hanya dengan pelayanan saja yang diberikan, ia pun bakal terus menuangkan ide idenya dan kreatifitasnya untuk membangun serta mempercantik wilayah Pekojan.
"Saya akan terus mengayomi warga karena ini sudah menjadi kewajiban saya sebagai pejabat instansi pemerintah," terang dia.
Menurut Tri, kinerjanya selama berada di Kemanggisan dan di Pekojan yang menilai adalah warganya. Sehingga, ia pun sebisa mungkin bekerja maksimal dan tak peduli dengan komentar orang yang sarkastik. Sebab, ia masih mengingat pesan orangtuanya sewaktu mendapatkan tugas sebagi Lurah untuk pertama kalinya di Kemanggisan.
"Kata ibu saya, lakukan saja yang kamu bisa selam itu yang terbaik untuk masyarakat, terserah nanti diterima atau tidak, disukai atau tidak di sukai, di protes atau tidak itu sudah biasa. Yang penting kamu kerja selesai. Itu yang jadi jimat saya," kata Tri meniru gaya cakap ibunya.
Selama ia mendapatkan prestasi yang cemerlang, dirinya tidak pernah meminta kepada atasannya untuk dipromosikan dalam jabatan yang lebih tinggi. Pasalnya, ia hanya mengutamakan kemampuannya untuk bekerja demi kesejahteraan warganya.
"Kemanggisan saya tinggalkan, saya ga bawa tugunya, saya ga bawa batiknya dan Mars Kemanggisan. Begitupun dengan Pekojan, gak saya bawa pulang. Tapi paling tidak nanti pengganti saya bisa meneruskan perjuangan saya. Masyarakat mau mengenang saya atau tidak terserah yang penting saya kerja," ungkap dia.
Baginya sebagai seorang pemimpin yang utama adalah menjalani tugasnya tanpa pamrih dari siapapun karena jabatan yang diembannya akan dipertanyakan untuk dipertanggungjawabannya di akhirat nanti. "Semoga Pekojan Terus Menjadi Kelurahan Terbaik se - Jakarta Barat dan se - Indonesia, walaupun nantinya saya gak di sini lagi harus jadi yang terbaik," pungkas Tri.[]