Mengenal Steller, Aplikasi Mobil Storytelling yang Menarik Hati

AKURAT.CO, Popularitas aplikasi Steller kini semakin tinggi di kalangan netizen, khususnya mereka yang suka eksis di media sosial.
Bagi sejumlah kalangan, aplikasi yang menawarkan netizen bercerita melalui gambar atau foto ini memiliki banyak kelebihan. Penggunanya pun banyak memberikan testimoni tentang keunggulan aplikasi ini.
Testomoni ini misalnya disampaikan oleh Wahyu Ichwandardi, seorang sketcher, animatordan ilustrator kenamaan. Menurutnya, Steller bergaya seperti buku digital, menyediakan 10 template dan jenis huruf dengan beberapa variasi layout untuk meletakkan text dan media seperti foto atau video.
baca juga:
Berikut wawancara Muhammad Manggala Borujerdi dari Akurat.co dengan pria yang akrab di media sosial dengan panggilan @pinot ini:
Sebenarnya aplikasi apa Steller itu?
Steller adalah aplikasi mobil storytelling yang menggunakan sarana mobile device seperti smartphone atau tablet, bukan komputer desktop. Steller bergaya seperti buku digital, menyediakan 10 template dan jenis huruf dengan beberapa variasi layout untuk meletakkan text dan media seperti foto atau video.
Kenapa suka memakai Steller?
Steller seperti memberi cerita pada foto atau video yang kita capture di smartphone, dan disebarkan seperti layaknya social media platform. Bisa di-share ke Twitter atau Facebook.
Apakah keunggulan Steller dibalik aplikasi lain yang cocok dengan perilaku netizen di Indonesia?
Karena pola atensi users pengguna sosial media yang sudah terbiasa dengan apa-apa yang serba instant dan cepat, steller bisa menjadi alternatif bercerita melalui/dengan foto dan video, disamping text.
Steller ini punya format yang pas buat orang yang ingin sharing cerita tanpa harus mikirin template dan tanpa harus terbebani membuat tulisan panjang, karena sifatnya yang mobile. Look-nya yang clean dan simple, juga bentuknya yang seperti buku digital menjadi daya tarik tersendiri. Karakter perilaku netizen Indonesia yang senang bercerita dan sharing, membuat platform ini menjadi cepat populer di Indonesia.
Steller hadir di 2014, kenapa baru booming sekarang?
Saat saya menggunakan Steller di tahun 2014, saya tahu layanan aplikasi ini memiliki potensi besar di era social media seperti sekarang ini. Apalagi trend socmed sekarang adalah bercerita atau storytelling. Hanya saja saat itu terlalu banyak aplikasi-aplikasi baru sehingga popularitasnya menurun setelah terpilih sebagai aplikasi terbaik di tahun itu.
Lalu, saya coba iseng memperkenalkan Steller ini kepada istri saya Dita (steller.co/dita). Dia sangat tertarik dan bersemangat memperkenalkan app ini kepada user Indonesia. Gagasan dia membuat #stellerID pun disambut baik oleh tim Steller di San Fransisco & London.
Dita pun mengajak beberapa teman dekat yang memiliki potensi besar untuk berkreasi dengan app tersebut. Postingan Dita ini adalah penanda dimulainya aktivitas Steller di Indonesia https://steller.co/s/5ZEmAWnVTcB.
Dan atas permintaan Dita, tim Steller akhirnya merilis appnya untuk App Store Indonesia, lalu dilanjutkan dengan membuat tema resmi Indonesia Week di Steller. (catatan: bisa ngobrol langsung dengan Dita ([email protected]) untuk info lebih lanjut bagaimana Steller bisa menemukan pasar di Indonesia).
Kalau ada 5 Steller, siapa yang layak kita follow?
Dita (steller.co/dita/), Motulz (steller.co/motulz/) , Alex (steller.co/amrazing/) , Dewi Lestari (steller.co/deelestari/) , Galih (steller.co/galih/).[]