Nama Presiden Jokowi Diseret dalam Polemik Demokrat, Ali Ngabalin Pasang Badan

Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, saat mengunjungi Tim SAR Gabungan di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/11). | AKURAT.CO/Gerdiansyah
AKURAT.CO, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin turut angkat bicara dan mengingatkan kepada Partai Demokrat untuk tidak menyenggol Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam polemik internal partai tersebut.
"Urusan KLB, Demokrat adalah urusan remeh temeh INTERNAL kalianlah," kata Ngabalin di akun Twitternya @AliNgabalinNew yang dikutip AKURAT.CO pada Senin (8/3/2021).
Ngabalin mengatakan bahwa Presiden kini tengah sibuk melayani bangsa bukan untuk melayani Partai Demokrat.
baca juga:
"Waktu, pikiran dan tenaga Presiden dikonsentrasikan full untuk melayani Bangsa dan Negeri ini," ujarnya.
Kata dia, jangan berpolitik kalau nggak dapat mengurus partai. Hal ini disampaikan sebab nama Jokowi disebut-sebut dalam peritiwa di Deli Serdang, dimana Moeldoko menjadi ketua umum versi KLB Demokrat.
"Jangan berpolitik kalau nggak becus ngurus partai yang kemudian menyeret-nyeret nama Jokowi. Kamu pasti saya lawan. ingat itu!" kata dia.
urusan KLB, Demokrat adalah urusan remeh temeh INTERNAL kalianlah. waktu, pikiran dan tenaga Presiden dikonsentrasikan full utk melayani Bangsa&Negeri ini. jgn berpolitik kalau nggak becus ngurus partai yg kemudian me-nyeret2 nama Jokowi. kamu pasti saya lawan. ingat itu! pic.twitter.com/vscYgbIXJu
— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) March 7, 2021
Sebagaimana diketahui, Kader Senior Partai Demokrat Jhoni Allen membantah tudingan yang menyebut Moeldoko mewakili Istana daalam mengambil alih Partai berlambang bintang Mercy tersebut.
Kata Jhoni, terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Kongres Luar Biasa (KLB) justru karena pribadinya yang menjanjikan harapan bagi perbaikan dan kejayaan Partai Demokrat.