Program Warisan Jokowi-Ahok Telan Anggaran Besar, Wagub DKI: Rp5 T Hanya untuk Normalisasi Ciliwung

Pekerja menyelesaikan pembangunan tiang pancang di pinggir sungai Grogol, Jalan Inpeksi, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/11/2018). Pemasangan tiang pancang ini merupakan normalisasi sungai Grogol sepanjang 1.600 meter untuk mencegah terjadinya luapan air sungai yang menyebabkan banjir di kawasan tersebut. Selain itu juga untuk memperlebar dan memperkuat dinding sungai agar tidak mudah longsor. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patri (Ariza) mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk melanjutkan program normalisasi sungai untuk menangani banjir Jakarta.
Program normalisasi sungai ini merupakan gagasan yang diwariskan oleh dua gubernur pendahulu, Joko Widodo yang kemudian dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ariza mengatakan harga lahan di bantaran kali menjadi sasaran normalisasi terus melambung naik.
"Pembebasan lahan tidak murah," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2021).
baca juga:
Politisi Gerindra ini mengatakan, sekarang ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyediakan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk pembebasan lahan hingga 2024 mendatang. Adapun sasaran sungai yang disasar program ini adalah 13 sungai di Ibu Kota yang selama ini dianggap menjadi biang kerok banjir Ibu Kota.
"Kami anggarkan sampai 2024 enggak kurang Rp5 triliun untuk pembebasan lahan saja. Untuk normalisasi, belum yang lain-lain. Itu pun baru Ciliwung, belum sungai-sungai yang lain," tuturnya.
Pada 2020 lalu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membebaskan lahan di sebagian Kali Ciliwung dan Sunter yang menelan anggaran hingga Rp340. Lalu pada 2021 ini sebagai lahan di bantaran kali bantaran kali Angke, Sunter, Ciliwung, Pesanggrahan, dan Jati Kramat sudah dibebaskan dengan total anggaran Rp1 triliun.
"Namun demikian yang penting konsistensi, komitmen, kesungguhan kami dalam mengendalikan banjir. Terlihat dari apa? Dari program, dari rencana, dari besarnya anggaran yang kita keluarkan tiap tahun," tutupnya. []