AHY Ungkap 34 Mantan Ketua DPC yang Dipecat Ikut KLB Sibolangit

Agus Harimurti Yudhoyono tanggapi KLB Sibolangit | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO Ketua Umum Partai Demokrat yang sah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan adanya sejumlah mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang ikut di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut, pada Jumat (5/3/2021) siang.
Dia mengatakan, telah mencatat dan mendapatkan informasi valid dari arena Kongres ihwal keikutsertaan 34 mantan Ketua DPC dari 514 Ketua DPC se Indonesia itu.
Putra SBY itu menyebutkan bahwa, para Ketua DPC itu merupakan orang yang terpapar ajakan pengambilalihan kepemimpinannya secara ilegal.
baca juga:
"Ada memang sejumlah Ketua DPC yang terpapar gerakan pengambil alihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. Tapi semua itu ada 34 yang saya catat berdasarkan laporan dari lapangan dan dari berbagai sumber. Mereka juga sudah di PLT, sudah dipecat secara tidak hormat sebelum KLB dimulai," kata AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat Jalan Proklamasi, Menteng, Jumat (5/3/2021) sore.
Dia mengaku mendapat laporan soal adanya mantan Ketua DPC yang hadir atas dasar paksaan dan tekanan. Dia menyayangkan adanya kekuatan politik yang menekan kader Demokrat dan memaksa mereka mengikuti KLB tersebut.
"Yang kita sayangkan ada sejumlah yang hadir atas paksaan, ancaman, imbalan uang, posisi dan kedudukan. Ini yang saya nilai sangat merusak demokrasi di negeri kita," katanya.
Dia mengatakan, Demokrasi di Indonesia terancam keberadaannya karena praktik politik tidak terhormat seperti yang dialami sebagian mantan Ketua DPC yang hadir pada acara KLB tersebut. Dia bahkan menyebutkan bahwa demokrasi terancam hancur oleh praktek politik kotor yang dilakukan oleh aktor politik yang memiliki kekuatan politik dan uang berbuat semau-maunya.
"Apa jadinya kalau ada aktor-aktor tertentu yang merasa memiliki kekuatan politik, kekuatan uang lalu berbuat semau-maunya. Sewenang-wenang, mengambil alih partai politik yang sah dan berdaulat. Hancurlah Demokrasi kita," katanya.