Kamala Harris Telepon Netanyahu, Bela Israel dari Tudingan Kejahatan Perang di Palestina

Kamala Harris menegaskan bahwa AS menentang penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Israel atas dugaan kejahatan perang di Teritori Palestina | Al Jazeera
AKURAT.CO, Untuk pertama kalinya sejak menjabat, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (4/3). Dalam percakapan itu, ia menegaskan kembali bahwa AS menentang penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Teritori Palestina, menurut pernyataan Gedung Putih.
Dilansir dari Reuters, sehari sebelum panggilan telepon itu, jaksa ICC mengatakan ia akan meluncurkan penyelidikan. Hal ini langsung ditolak oleh Washington dan Yerusalem.
Pada Desember 2019, Jaksa Fatou Bensouda mengklaim bahwa kejahatan perang telah atau sedang dilakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ia menyebut Pasukan Pertahanan Israel dan kelompok bersenjata Palestina seperti Hamas sebagai terduga pelakunya.
baca juga:
"Harris dan Netanyahu menegaskan bahwa pemerintah mereka menentang upaya ICC untuk menjalankan yurisdiksinya terhadap personel Israel," kata Gedung Putih.
Keduanya juga sepakat untuk bekerja sama dalam masalah keamanan regional, khususnya program nuklir dan gerak-gerik 'berbahaya' Iran.
"Harris menekankan komitmen tegas AS terhadap keamanan Israel," tambah pernyataan tersebut.
Sementara itu, tawaran Biden untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia membuatnya dan Netanyahu berpotensi 'tabrakan'. Pasalnya, Netanyahu menentang kesepakatan itu dan memuji keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk membatalkannya pada 2018.
Harris juga mengucapkan selamat kepada orang nomor satu di Israel itu atas program virus corona di negara tersebut. Mereka pun setuju meningkatkan kerja sama terkait virus corona, air, energi hijau, dan inisiatif lainnya.[]