Mesir Resmikan Kerja Sama Global Atasi Kesenjangan Gender

Mesir menjadi negara pertama di Afrika serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) yang meluncurkan Akselerator Penutup Kesenjangan Gender | Arab News
AKURAT.CO, Mesir telah meresmikan Closing the Gender Gap Accelerator (Akselerator Penutup Kesenjangan Gender), kerja sama kelembagaan pertama antara Kairo dan Forum Ekonomi Dunia (WEF). Kemitraan ini akan memajukan upaya pemberdayaan ekonomi perempuan.
Menurut pernyataan Menteri Kerja Sama Internasional Rania Al-Mashat, kemitraan ini memungkinkan Mesir menggunakan kehadiran forum global tersebut untuk memaparkan kisah-kisah pembangunan, mempromosikan pemberdayaan perempuan, dan bertukar pikiran dengan mitra internasional. Al-Mashat mengklaim Mesir menjadi negara pertama di Afrika serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) yang meluncurkan Akselerator Penutup Kesenjangan Gender.
Inisiatif ini akan berfokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB terkait dengan kesetaraan gender untuk pemberdayaan ekonomi perempuan. Ini juga akan mengurangi kesenjangan gender di pasar tenaga kerja dan mengubah stereotip seputar perempuan.
baca juga:
Kementerian telah mendedikasikan USD 82 juta (Rp1,1 triliun) untuk sekitar 13 proyek demi mencapai SDGs terkait dengan pemberdayaan perempuan. Dana SDGs khusus juga akan menghabiskan USD 3,3 miliar (Rp47 triliun) untuk melaksanakan 34 proyek guna menutup kesenjangan gender di berbagai sektor seperti pendidikan dan kesehatan.
Menurut Al-Mashat, peluncuran insentif yang menjembatani kesenjangan gender mencerminkan upaya pemerintah dan komitmen negara untuk memastikan perempuan berperan dalam pembangunan. Sang menteri juga membeberkan sejumlah sektor masyarakat Mesir tengah bekerja dalam kerangka waktu 3 tahun untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antargender dan memberdayakan perempuan.
Rencana eksekutif ini, termasuk mendukung perwakilan perempuan di tingkat senior manajemen perusahaan, mengurangi kesulitan perempuan dalam menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan tanggung jawab pengasuhan anak dan membekali perempuan dengan keterampilan, pengalaman, serta peluang beasiswa di bidang yang biasanya mereka kurang terwakili.[]