Sebanyak 9.719 KPM yang Terdampak Gempa Mamuju Terima BST

Presiden Joko Widodo saat meninjau langsung penanganan bencana gempa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Selasa (19/1/2021). | AKURAT.CO/BPMI-Setpres/Lukas
AKURAT.CO, Wilayah Mamuju, Sulawesi Barat perlahan mulai bangkit usai mengalami guncangan gempa pada Januari lalu. Aktivitas ekonomi warga secara perlahan mulai kembali berjalan.
"Ekonomi rakyat sudah mulai kembali bergerak. Transaksi bisnis sudah mulai ada," ujar Kepala Regional 10 Makasar Istiqomah Syariah, saat dihubungi, Selasa, (23/2/2021).
Kepala Regional 10 Makassar membawahi seluruh Kepala Kantor Pos seluruh Sulawesi dan Maluku. Tika, mengatakan, warga Mamuju perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. Secara psikis, mereka perlu diperhatikan.
baca juga:
Dalam membantu warga terdampak, Kantor Pos Mamuju turut memberikan bantuan untuk meringankan beban warga. Bantuan itu berupa bantuan pangan non tunai dan sembako. Pelayanan diberikan melalui kantor pos dan kantor cabang pembantu. Meskipun ada beberapa kantor yang rusak juga akibat gempa, namun para warga terdampak tetap mendapatkan bantuan secara maksimal.
"Kami tetap melakukan pelayanan dengan loket darurat. Banyak warga yang menerima kiriman dari luar, seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian. Kami, kantor pos harus memastikan agar barang kiriman tersebut dapat tersampaikan kepada warga," kata Tika.
Selain fokus memberikan bantuan kepada warga terdampak, tugas dan tanggungjawab Kantor Pos Mamuju untuk menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) juga tidak tertinggal. Kebetulan, tidak sedikit juga KPM yang terdampak gempa. BST merupakan program bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa uang tunai, senilai Rp300 ribu per KPM.
Pos Indonesia mendapatkan amanah untuk menyalurkan BST ke seluruh wilayah Indonesia. Menurut Tika, ada 11.888 KPM yang mendapatkan alokasi BST di wilayah Mamuju. Sementara itu, terdapat 9.719 KPM yang terkena dampak gempa.
Dalam kasus ini, Kantor Pos Mamuju menghadapi tantangan besar untuk menyalurkan BST. Sebab, tidak sedikit para KPM yang mengungsi ke wilayah pegunungan. Untuk mempermudah penyaluran BST, Pos Indonesia bekerja sama dengan aparat setempat.
"Mereka (KPM) menyebar mencari tempat aman. Jadi kami bekerja sama dengan aparat setempat untuk mencari mereka dan kasih pemberitahuan melalui aparat untuk mengambil BST ke posko terdekat," kata Tika.