Dikenang sebagai Diktator, Patung Terakhir Francisco Franco Dipindahkan dari Tanah Spanyol

Patung terakhir Diktator Francisco Franco dibongkar pada Selasa (23/2) dari sebuah jalan di Melilla, daerah kantong Spanyol di Maroko | CNN
AKURAT.CO, Patung publik terakhir mantan diktator Spanyol, Francisco Franco, telah dipindahkan dari tanah Spanyol pada Selasa (23/2). Patung yang berdiri di Melilla, daerah kantong Spanyol di Maroko, dibongkar para pekerja setelah majelis lokal menyetujui pemindahannya pada Senin (22/2). Pembongkaran itu bertepatan dengan peringatan 40 tahun percobaan kudeta oleh pendukung Franco.
Dalam pemungutan suara majelis lokal, ada 14 suara mendukung, 10 abstain, dan 1 suara dari partai Vox sayap kanan menentang.
"Mulai hari ini, Melilla memulihkan martabat dan keadilannya," ungkap Gloria Rojas, wakil presiden Melilla sekaligus anggota partai Sosialis, menurut twit partai Sosialis setempat (PSOE).
baca juga:
Dilansir dari CNN, patung perunggu tersebut dibuat oleh pematung Enrique Novo dan didirikan pada 1978, 3 tahun setelah kematian Franco. Patung itu dipasang untuk memperingati pertahanan Melilla tahun 1921, selama Perang Rif melawan suku Berber di pegunungan Rif Maroko.
Benda ini dipindahkan pada 2005, tetapi masih terlihat oleh publik hingga Selasa (23/2). Meski kini disimpan, pemindahan patung itu bersifat permanen.
Sementara itu, hari Selasa (23/2) merupakan peringatan percobaan kudeta tahun 1981 yang dilakukan oleh perwira militer yang menyandera anggota parlemen di Madrid selama 18 jam. Upaya itu terjadi 6 tahun setelah Franco meninggal, mengantarkan Spanyol ke transisi demokrasi.
Franco memerintah Spanyol sejak akhir 1930an dan ribuan eksekusi dilakukan oleh rezim nasionalisnya selama Perang Saudara Spanyol dan tahun-tahun berikutnya. Meski secara resmi netral selama Perang Dunia II, Spanyol mendukung kekuatan Poros Jerman dan Italia.
Setelah perang, Franco dipandang sebagai diktator fasis terakhir yang masih hidup. Ia lantas dikucilkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa. Sebagian rezimnya direhabilitasi selama Perang Dingin karena kuatnya ideologi antikomunis dari Franco.
Pada tahun 2007, pemerintah Spanyol mengeluarkan Hukum Ingatan Sejarah yang secara resmi mengutuk rezim Franco. Simbol yang terkait dengan Franco pun harus disingkirkan dari pandangan publik, menurut undang-undang tersebut.