PPKM Mikro Berhasil Tekan Penyebaran COVID-19, Pemkot Magelang Perkuat Kesadaran Warga Patuhi Prokes

Pemandangan di Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo, Magelang. | Akurat.CO/Dafi Yusuf
AKURAT.CO, Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah memperkuat kesadaran warga untuk terus mematuhi protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari menyusul keberhasilannya menekan penularan COVID-19 melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"PPKM Mikro sudah terlihat perkembangan positifnya, di mana angka kesembuhan naik tajam, angka kematian berhasil diturunkan. Tetapi di sisi lain, ekonomi kerakyatan tetap berjalan," kata Pelaksana Harian Wali Kota Magelang Joko Budiyono dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Rabu (24/2/2021).
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Magelang mencatat 982 rukun tetangga (RT) telah berstatus zona hijau, sedangkan sisanya 50 RT telah zona kuning. Pemkot Magelang melalui berbagai langkah terus mengupayakan seluruh RT di daerah itu agar kembali ke zona hijau.
baca juga:
"Ini memang tugas berat, tapi harus dilakukan secara bersama-sama, kompak, dan masif, mengendalikan penyebaran COVID-19," katanya.
Data bersumber dari https://covid19.magelangkota.go.id. hingga Selasa (23/2), pukul 18.00 WIB, mencatat antara lain total kontak erat 2.583 orang, probable 31 orang, suspek 952 orang, konfirmasi 1.940 di mana 1.798 sembuh, dan meninggal dunia 146 orang.
Joko mengatakan, PPKM Mikro di daerah setempat sejak 9 Februari 2021 telah menunjukkan perkembangan hasil menggembirakan, di antaranya penurunan jumlah kasus positif dan kenaikan kasus sembuh. Hal itu, membuat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di kota tersebut bertambah.
Ia juga menilai kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin meningkat.
Pemkot Magelang juga mengupayakan penyemprotan desinfektan massal, termasuk optimalisasi pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment), guna mencapai target zona hijau daerah setempat.
"Bahkan, Kota Magelang mendapatkan peringkat keempat se-Jawa Tengah, termasuk daerah yang melaksanakan tracing di atas 150 persen," katanya.