5 Negara dengan Indeks Kelakuan Warganetnya Terburuk di Dunia, Ada Indonesia

Ilustrasi penggunaan internet | Healthresearchpolicy.org
AKURAT.CO, Hadirnya jaringan internet telah mengubah pola komunikasi masyarakat. Tak bisa dimungkiri, berinteraksi secara daring kini menjadi hal yang lazim, terlebih di saat pandemi. Meski begitu, kelakuan warganet di tiap negara ternyata berbeda-beda.
Belum lama ini raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Microsoft, merilis laporan Digital Civility Index (DCI) atau Indeks Keberadaban Digital. Laporan yang menyurvei 16 ribu responden di 32 negara ini mengukur kualitas interaksi daring yang dialami warganet pada 2020. Sistem penilaiannya menggunakan skala 0 sampai 100 dengan semakin tinggi nilainya, semakin tinggi pula risiko paparan negatifnya.
Lantas, negara mana saja yang mendapat peringkat terburuk?
baca juga:
Berdasarkan laporan DCI Microsoft 2020, ini 5 negara dengan kelakuan warganet terburuk di dunia.
1. Afrika Selatan

Perolehan indeks 81 menempatkan negara di Benua Hitam ini berada di peringkat terbawah. Berdasarkan survei ini, penyebaran hoaks dan penipuan di dunia maya mencapai 42 persen, ujaran kebencian 28 persen, dan diskriminasi 26 persen.
Sementara itu, dari 501 responden di Afrika Selatan, 58 persen mengaku pernah terlibat dalam insiden perundungan di dunia maya. Jumlah responden yang mengaku pernah menjadi sasaran perundungan pun mencapai 37 persen. 'Rasa sakit' akibat interaksi negatif di dunia maya mendapat -1 poin yang masuk kategori parah dan tak tertahankan.
2. Rusia

Meski masuk negara maju, penggunaan internet di Rusia ternyata masih memprihatinkan. Indeks yang dicapainya sebesar 80. Penilaian warganet dikontak secara daring tanpa izin mereka mendapat -8 poin, pengalaman pelecehan seksual di dunia maya -18 poin, merasa dirusak reputasinya -17 poin, dan perundungan -22 poin.