Elektabilitas Ganjar Meningkat, PDIP: Penentuan Capres Tidak bisa di Awal-awal

Bakal calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Pengumuman Rekomendasi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada 2018 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPP PDIP, Jakarta, Minggu (7/1). Terdapat 6 bacagub dan bcawagub yang diberikan rekomendasi PDIP, diantaranya Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. | AKURAT.CO/Handaru M Putra
AKURAT.CO, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhir-akhir ini memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan sejumlah hasil survei. Seperti rilis survei yang ditunjukkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Minggu (22/2/2021).
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengatakan, jika Partainya tidak bisa menentukan calon Presiden di awal-awal seperti ini.
Karena menurutnya, meraih kekuasaan bukan tujuan utama PDIP, melainkan sebuah cara untuk meraih tujuan akhir yakni mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Biasanya, untuk penentuan calon Presiden itu tidak bisa dilakukan di awal-awal seperti ini. Tapi nanti pada waktu yang tepat, timing (waktu) yang tepat, posisi yang baik, itu baru nanti akan disampaikan," ungkap Djarot sebagai narasumber diacara tersebut.
Selain itu Djarot menyebut, masih banyak kader-kader PDIP yang juga kemungkinan memiliki peluang. Artinya, tidak menutup kemungkinan pula PDIP akan mengusung Ganjar untuk maju di Pilpres 2024.
"Maka dari pada itu, kita akan tunggu bagaimana ini, tergantung dari pak ganjar juga, bagaimana dia bisa meningkatkan elektabiltiasnya dan teman-teman di PDI Perjuangan maupun dari luar juga bisa," pungkasnya.
"Artinya apa, artinya 2024 masih terbuka bagi siapapun juga. Ada yang megnatakan Pak Ganjar pasti tertutup peluangnya? Belum tentu juga, jadi masih banyak," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, LSI melakukan survei semi terbuka, yaitu responden diberi daftar nama tanpa memasukkan Nama Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi.
Djayadi mengatakan, pada simulasi terbuka dengan menunjukkan daftar 29 nama dan responden boleh menyebutkan nama lain, Prabowo Subianto paling unggul dengan 22.5 persen kemudian Ganjar Pranowo 10.6 persen, Anies Baswed an 10.2 persen untuk maju dalam Pilpres 2024.
Selanjutnya, Ahok 7.2 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6.9 persen, Tri Rismaharini 5.5 persen, Ridwan Kamil 5 persen, AHY 4.8 persen, sementara nama lain kurang dari 3 persen dan yang belum menjawab 10.4 persen.
"Ketika kita tanyakan semua terbuka memberi daftar nama kepada para responden pada masyarakat tanpa memasukkan nama Pak Jokowi karena Pak Jokowi tidak bisa mencalonkan diri di 2024, maka posisinya Pak Prabowo unggul sementara," jelasnya.[]