Petugas Gabungan Fokus Cari Satu Korban Tanah Longsor di Nganjuk

Petugas menggunakan alat berat untuk mencari korban bencana tebing longsor di lokasi galian C penambangan batu di desa Katekan, Brati, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020). Akibat tebing longsor setingggi kurang lebih 15 meter itu menyebabkan tiga orang meningggal dunia dan dua orang selamat. | ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
AKURAT.CO, Petugas gabungan dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, TNI/polri serta relawan fokus mencari satu korban tanah longsor di hari keenam pencarian korban longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Pencarian hari ini dilanjutkan. Kemarin sudah lima yang berhasil ditemukan, sekarang masih satu," kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo di Nganjuk, Jumat (19/2/2021).
Pihaknya berharap korban segera ditemukan. Petugas sebelumnya juga sudah mengidentifikasi titik-titik di mana dimungkinkan korban berada dengan bantuan anjing pelacak.
baca juga:
Ia juga menambahkan, pencarian memang tidak dilanjutkan pada Kamis (18/2/2021) kemarin, kendati tinggal satu orang yang belum ditemukan. Selain faktor cuaca, ia juga memerhatikan kondisi fisik dari para relawan terutama operator eskavator.
"Operator eskavator sudah beberapa hari, sehingga recovery yang cukup. Semoga tidak ada masalah, sehingga bisa bekerja dengan baik," kata dia.
Dalam pencarian juga tetap dimulai dengan briefing serta pengarahan oleh petugas. Tim tetap dibagi di sektor A dan sektor B di lokasi kejadian, untuk memudahkan pencarian.
Namun, pihaknya tetap membatasi jumlah personel di lokasi tanah longsor, sekitar 30 orang saja. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Di lokasi, dari penelitian yang dilakukan ahli geologi terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus diantisipasi.
"Kami diskusi dengan tim geologi, memang ada rekahan di atas kemudian masih ada air di tanah, sehingga kami lakukan dengan alat early warning sitem yang sederhana, manual itu sebagai tanda kalau ada apa-apa," kata Hari Adi Purnomo.
Sebelumnya, BPBD Jawa Timur juga telah melakukan survei geologi, seismik dan udara untuk mengantisipasi longsor susulan yang dikhawatirkan terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.