Dalami Kasus Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Periksa Dirut Samuel Asset Management

Gedung Bundar Jampidsus. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan perkembangan penyidikan dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di BPJS Ketenagakerjaan. Tim penyidik Pidana Khusus pada Rabu (27/1/2021) memeriksa 10 saksi.
Saksi yang diperiksa dari perusahaan sekuritas antara lain YM selaku Direktur Pemasaran PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen; ABY selaku Direktur Utama Samuel Asset Management; ISI selaku Direktur PT Samuel Aset Manajemen; FRH selaku Direktur Utama PT Syailendra Capital; MK selaku Direktur BNP Paribas Asset Management.
Kemudian pejabat BPJS TK antara lain REP selaku Asisten Deputi Wilayah Bidang Pengawasan Pemeriksaan dan Manajemen Risiko Kantor Wil DKI; PI selaku Deputi Direktur Bidang Pasar Modal BPJS TK; AR selaku Penata Senior Analisis Pasar Uang dan Reksadana pada BPJS TK; dan NS selaku Pegawai BP Jamsostek.
baca juga:
"Pemeriksaan saksi tersebut dilakukan guna untuk mencari tersangka," kata Leonard di kantornya.
Leonard menyebut Pemeriksaan saksi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan tentang pencegahan penularan Covid-19.
"Tetap dengan memperhatikan jarak aman antara saksi yang diperiksa dengan Penyidik yang telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Jaksa Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 8 orang pejabat dan mantan pejabat PT Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di BPJS TK.
Mereka adalah KBW (Deputi Direktur Pasar Modal BPJS TK), SMT (Asisten Deputi Analisis Pasar Uang dan Reksadana BPJS TK), SM (Deputi Direktur Kepatuhan dan Hukum BPJS TK).
Saksi lain yang diperiksa adalah sejumlah direksi di perusahaan sekuritas. Antara lain JHT (Presdir PT Ciptadana Sekuritas), PS (Presdir BNP Paribas Asset Management), MTT (Presdir PT Schroder Investment Management Indonesia), WW (Direktur Utama PT Samuel Sekuritas Indonesia) dan OB (Direktur PT Kresna Sekuritas).