Anggaran Formula E yang Digelontorkan Anies Harusnya Bisa Buat Beli Vaksin AstraZeneca

Petugas kebersihan UPK Monas menyapu di contoh aspal yang akan digunakan lintasan balapan Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020). PT Jakarta Propertindo melakukan uji coba pengaspalan untuk balap Formula E di sisi Timur Monas pada Sabtu (22/2). Aspal akan kembali dikelupas pada Rabu (26/2/2020) mendatang setelah pihak penyelenggara mengevaluasi. Sebab, ada dua metode pengaspalan yang dilakukan, yakni sandsheet dan geotextile. | AKURAT.CO/Abdul Aziz Prastowo
AKURAT.CO, Politisi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menilai anggaran yang dikeluarkan Gubernur Anies Baswedan untuk gelaran Formula E yang kembali batal digelar pada tahun ini sangat bermanfaat bagi masyarakat jika dipakai untuk membeli vaksin Covid-19 buat warga Ibu Kota, ketimbang menyerahkan penanganan wabah ini kepada Pemerintah Pusat.
Gilbert mengkalkulasi total anggaran yang harus dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk biaya commitment fee yang separuhnya telah dibayar Anies Baswedan pada 2019 lalu bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Anggaran itu kata dia cukup membeli vaksin yang lebih berkualitas seperti AstraZeneca untuk kebutuhan imunisasi 18,3 juta warga Jakarta yang sudah hampir 11 bulan ini terbelenggu wabah Covid-19.
baca juga:
"Bisa mempercepat vaksinasi kepada sejumlah 18,3 juta orang. Harga vaksin AstraZeneca misalnya Rp60.000, dengan target vaksinasi DKI misalnya 7 juta, 2 kali suntikan jadi 14 juta. Bukan lalu menyerahkan penanganan Covid ke Pusat," kata Gilbert ketika dikonfirmasi Selasa (26/1/2021).
Gilbert mengatakan, jika dana balapan mobil bebas emisi dipakai untuk penanganan corona, maka perekonomian Jakarta yang pontang panting dihajar wabah saat ini juga bakal lebih cepat bangkit.
Dia menegaskan, masyarakat Jakarta tak semunya bisa menikmati balapan mobil listrik itu. Hajatan itu kata dia, tak ada guna buat masyarakat apalagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Formula E yang tidak dibutuhkan masyarakat," tegasnya.
Gubenur Anies Baswedan telah membayar separuh commitment fee kepada penyelenggara Formula E sebesar Rp360 miliar sejak 2019, sisanya masih ada Rp200 miliar yang wajib dibayarkan supaya gelaran balap mobil bebas emisi itu bisa dihelat di Ibu Kota. Menurut Gilbert, dana yang dibutuhkan tidak hanya itu, masih ada dana lain yang jauh lebih besar.
"Data terukur tidak langsung misalnya perubahan lapangan Monas yang sejak awal direncanakan berkaitan dengan formula E, yang menelan biaya Rp28 M pada tahun 2019 dan Rp115 M pada 2020 total Rp143 miliar," ujarnya.