Stok Vaksin Direbut AS, Target Kekebalan Kawanan Jepang Baru Tercapai usai Olimpiade
Lawan Covid-19

Tingkat vaksinasi 75 persen diperkirakan baru akan dicapai Jepang pada bulan Oktober, 2 bulan usai penutupan Olimpiade Musim Panas | Associated Press
AKURAT.CO, Kekebalan kawanan (herd immunity) melalui vaksinasi massal kemungkinan baru akan dicapai Jepang setelah Olimpiade Tokyo yang direncanakan. Ini akan menjadi pukulan bagi Perdana Menteri Yoshihide Suga yang telah menjanjikan dosis suntikan yang mencukupi untuk rakyat pada pertengahan 2021. Pasalnya, sebagian besar perekonomian utama baru bisa bangkit setelah dimulainya vaksinasi COVID-19.
"Jepang tampaknya cukup terlambat. Mereka bergantung pada impor banyak vaksin dari Amerika Serikat (AS). Padahal, saat ini, sepertinya mustahil mereka akan mendapatkan jumlah yang sangat besar, misalnya untuk vaksin Pfizer," kata Rasmus Bech Hansen, pendiri perusahaan riset Inggris Airfinity, dilansir dari Reuters.
Menurut Hansen, tingkat vaksinasi 75 persen, tolok ukur kekebalan kawanan, baru akan dicapai sekitar bulan Oktober, 2 bulan setelah penutupan Olimpiade Musim Panas.
baca juga:
Jepang sendiri telah mengatur pembelian 314 juta dosis dari Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Jumlah itu lebih dari cukup untuk populasi 126 juta jiwa. Namun, dilihat dari masalah peluncuran vaksin di tempat lain, kecil kemungkinan Jepang akan mendapat pasokan itu tepat waktu.
Menurut Kepala Program Vaksin Jepang Taro Kono pada pekan lalu, negara ini akan memulai suntikan perdana pada Februari, dimulai dengan 10 ribu petugas medis. Namun, jadwal itu diundur untuk mengamankan pasokan vaksin yang cukup pada bulan Juni.
Rencana Negeri Sakura ini rentan berantakan lantaran rencana vaksinasi awalnya bergantung pada vaksin Pfizer. Padahal, vaksin Pfizer berisiko diborong kembali oleh otoritas AS untuk melawan pandemi di sana.
"Vaksin tidak cukup untuk semua negara yang membuat perjanjian dengan Pfizer. AS membutuhkan 100 juta lebih banyak vaksin Pfizer agar mencapai tingkat aman untuk mencapai tujuan mereka. Banyak dari 100 juta itu akan diambil dari jatah Jepang," sambung Hansen.
Kementerian Kesehatan Jepang belum menanggapi perkiraan Airfinity. Sementara itu, Pfizer menyatakan sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas guna memenuhi permintaan global. Mereka menargetkan produksi sekitar 2 miliar dosis vaksin pada 2021. []