Simak Pendapat Para Tokoh Publik Soal Polemik Hijab Non-Muslim

Petugas membersihkan lingkungan sekolah di SD Negeri Kota Bambu 03/04, Jakarta, Selasa (24/11/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Haikal Hassan komentari kasus sekolah yang paksa siswi berhijab. Komentar ini dituangkannya melalui akun media sosial pribadinya.
Pendakwah sekaligus Sekjen Habib Rizieq Shihab Center ini menyebut bahwa memaksa siswi non muslim berhijab sama saja dengan melanggar Al-quran dan konstitusi.
"Kalau benar ada yg meminta dan maksa siswi non-Muslim berhijab... ini benar-benar melanggar alQuran itu sendiri, sekaligus melanggar konstitusi dan mencederai harmonisnya keberagaman," kata Haikal di akun Twitter @haikal_hassan yang dikutip AKURAT.CO pada Senin (25/1/2021).
baca juga:
Ustaz Hilmi Firdausi dengan tegas menyebut bahwa dirinya tak setuju dengan pemaksaan penggunaan jilbab kepada pemeluk agama lain.
"Kecuali memang telah menjadi aturan daerah tersebut," kata @Hilmi28.
Hilmi Firdausi juga menentang keras jika ada pemaksaan pelepasan hijab yang merupakan kewajiban musimah di daerah dimana muslim menjadi minoritas.
"Mari saling menghargai," kata dia.
Mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi juga turut merespon memaksa siswi non muslim berhijab. Menurut Uki -sapaan akrabnya-, sekolah negeri itu harus mengajarkan hidup ber-Pancasila.
"Dimana di dalamnya terkandung kebebasan mengekspresikan spiritualitas, kepercayaan dan keagamaan, bukan memaksakan ritual, kepercayaan dan spiritualitas kita pada orang lain. Buatku, pecat aja tu Kepsek," ujar @Uki23.
Staf Ahli Kemkominfo Henry Subiakto berpandangan bahwa ada hak dalam menekuni sebuah keimanan.