Anies Dinilai Tak Transparan Soal Pembelian Lahan Makam Covid-19 Senilai Rp185 M

Kerabat mendoakan jenazah penyintas COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum Bambu Apus, Jakarta Timur, Sabtu (23/1/2021). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak terbuka dengan pengadaan lahan makam khusus Covid-19 yang menelan anggaran hingga Rp185 miliar.
Pengadaan lahan makam untuk pasien penyakit menular ini baru ramai diperbincangkan setelah DKI Jakarta mengalami krisis liang lahad pemakaman jenazah corona belakangan itu menyusul penuhnya sejumlah TPU yang sudah disediakan sebelumnya.
Krisis lahan makam ini berujung pada desakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta soal lahan seharga miliaran rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2021 itu.
baca juga:
"Soal pembelian lahan, Pemprov DKI harus terbuka kepada publik," kata Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi ketika dikonfirmasi Minggu (24/1/2021).
Uchok menilai informasi mengenai pengadaan lahan dengan dana yang bersumber dari APBD harus dibuka seluas-luasnya bagi warga Jakarta. Jangan sampai pengadaan lahan itu juga tidak diketahui DPRD DKI Jakarta. Hal ini kata dia sangat rawan ke arah penyimpangan anggaran.
"Bila Pemda DKI sembunyi-sembunyi dalam pengadaan lahan, apalagi anggota dewan tidak mengetahui, ini sudah indikasi ke arah dugaan mark up anggaran dalam pembelian lahan," tegasnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sampai sekarang belum buka suara terkait masalah pengadaan lahan ini. Mereka baru menjelaskan sudah membeli lima lahan pemakaman baru, namun soal besar dan sumber anggaran tidak di jelaskan, kemudian luas lahan ke lima lahan itu juga tidak dibuka ke publik.
"Memang sangat aneh ya, era Anies pengadaan lahan tertutup. Gubernur DKI diam saja menganggap biasa-biasa saja untuk jaga citra sendiri," ucap Ucok.
Adapun pengadaan lahan ini pertama kali diungkit Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, mereka menagih lahan yang dibeli Gubernur Anies Baswedan dengan anggaran mencapai Rp185 miliar.