Kemenkes Duga Bupati Sleman Tertular Covid-19 Sebelum Divaksin

Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (20/1/2021). | AKURAT.CO/Endra Prakoso
AKURAT.CO Pemerintah akhirnya buka suara terkait terpaparnya Bupati Sleman Sri Purnomo justru setelah disuntik pertama vaksin Sinovac.
Dalam hal ini, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menduga, Bupati Sleman sudah terkena virus sebelum penyuntikan dilakukan. Dan saat penyuntikan vaksin Sinovac, virus dalam tubuhnya justru sedang dalam masa inkubasi.
Untuk diketahui, Bupati Sleman Sri Purnomo sudah melakukan vaksinasi Covid-19 pada tanggal 14 Januari 2021. Hingga kini, ia belum mendapatkan suntikan kedua.
baca juga:
Juru Bicara Pemerintah Untuk Vaksinasi Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan, vaksinasi adalah vaksin berisi virus mati atau inactivated. Jadi, kata dia, hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.
''Jika melihat rentang waktu dari bapak bupati maka sangat mungkin pada saat bapak bupati divaksinasi beliau ini berada dalam masa inkubasi Covid-19 di mana tentunya sudah terpapar virus Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala,'' katanya dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).
Dia menjelaskan, secara teoritis, masa inkubasi virus terjadi pada rentang waktu 5-6 hari setelah tertular. Pada masa itu, virus sedang bekerja aktif. Menurut dia, bila dilihat dari sisi waktu, sangat mungkin Bupati Sleman itu tertular pada saat sebelum penyuntikan vaksin.
''Secara alamiah waktu antara terpapar virus dan munculnya gejala atau load virus itu adalah sedang tinggi-tingginya sekitar pada 5 sampai dengan 6 hari. Hal ini adalah waktu yang pas karena beliau divaksinasi pada tanggal 14 Januari sementara hasil pemeriksaan swab beliau positif di tangangal 20 Januari,'' ujar Nadia.
Dia menambahkan, vaksinasi Covid-19 membutuhkan 2 kali dosis penyuntikan per orang. Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.
Selanjutnya, kata dia, akan dilanjutkan dengan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa yang akan datang.