Soal Klarifikasi Tamrin Tomagola, Akhmad Sahal Catat 3 Kesalahan Fatal Pandji

Pandji Pragiwaksono | AKURAT.CO/Intan Widiasih
AKURAT.CO, Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal melalui Twitter pribadi menyimpulkan sebuah klarifikasi Sosiolog Tamrin Tomagola soal kasus komedian Pandji.
Tamrin yang namanya diseret dalam pernyataan Pandji Pragiwaksono ini angkat bicara dan membuat klarifikasi melalui Sahal via chat soal pernyataannya mengenai NU dan Muhammadiyah atau FPI.
"Klarifikasi @tamrintomagola tentang @pandji dan FPI: 1. Klaim bahwa FPI merakyat, NU-MD elitis itu dari Pandji. 2. Menurut TA, Miskin Kota di DKI gak terjangkau NU-MD. Ceruk itu digarap FPI. 3. Konteksnya Jakarta thok. 4. TA ga muji-muji FPI, hanya analisis sosiologis saat itu (2012)," kata @sahal_AS di akun Twitter yang dikutip AKURAT.CO pada Sabtu (23/1/2021).
baca juga:
Dalam kesimpulan tersebut, menyebut bahwa Tamrin tidak memuji FPI berbeda dengan Pandji dalam videonya.
"Beda dengan @pandji yang muji-muji FPI sebagai merakyat, Prof Tamrin, setelah insiden “siram teh”, menyebut jubir FPI Munarman sebagai preman. Beda dengan Pandji yang mingkem soal aksi-aksi kekerasan dan intoleransi FPI, Tamrin konsisten minta agar FPI ditindak tegas, seperti dalam twitnya beberapa minggu lalu," kata dia.
Sahal pun mencatat kesalahan fatal Pandji dalam video yang diduga membandingkan Nu dan Muhammadiyah dengan FPI.
"Kesalahan fatal @pandji: 1. Gak paham Prof Tamrin. Kalo NU-MD kurang menyambangi Miskin Kota, itu BUKAN elitis, tapi punya kelemahan/keterbatasan. Elitis itu kalo menolak nyambangi. 2. Kasus Jakarta digeneralisir jadi nasional. 3. Analisa tahun 2012 diterapkan gitu aja untuk 2021," ujarnya.
Klarifikasi @tamrintomagola ttg @pandji dan FPI:
— akhmad sahal (@sahaL_AS) January 22, 2021
1. Klaim bahwa FPI merakyat, NU-MD elitis itu dari Pandji.
2. Mnrt TA, Miskin Kota di DKI ga terjangkau NU-MD. Ceruk itu digarap FPI.
3. Konteksnya Jakarta thok.
4. TA ga muji2 FPI, hanya analisis sosiologis saat itu (2012). pic.twitter.com/OvySSyVcAI
Memang Tamrin menyebut bahwa ucapannya soal NU dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat itu dalam konteks pembahasan kelompok miskin kota.