Satgas Surabaya Minta Pasien COVID-19 Tanpa Gejala Lakukan Isolasi di Asrama Haji

Ruang isolasi tempat warganet @zaitampan dirawat selama menderita COVID-19 | twitter.com/zaitampan
AKURAT.CO, Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Surabaya meminta warga yang tertular virus corona namun tidak mengalami gejala sakit agar menjalani karantina di fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah.
Menurut Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto permintaan itu disampaikan karena penderita COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah berisiko menularkan virus kepada anggota keluarga yang lain.
"Jadi, untuk sementara kami minta isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan pemerintah, seperti di Asrama Haji dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura," katanya di Surabaya, Sabtu, (23/1/2021).
baca juga:
Ia mengatakan, bahwa masih banyak kamar yang kosong di fasilitas isolasi Asrama Haji yang dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Hingga 22 Januari 2021 pukul 14.00 WIB, jumlah total pasien yang menggunakan fasilitas isolasi di Asrama Haji tercatat 10.966 orang dan 10.662 orang atau 97,2 persen di antaranya sudah selesai menjalani karantina. Jumlah pasien yang masih menjalani perawatan di Asrama Haji tersisa 304 orang.
"Di Asrama Haji, kami sediakan tiga gedung, dan masih ada ratusan kamar yang kosong di sana. Jadi, ayo isolasi di Asrama Haji aja, jangan di rumah atau apartemen, khawatir tetap menularkan kepada anggota keluarga yang lain," jelasnya.
Ia juga mengemukakan bahwa banyaknya klaster penularan COVID-19 dalam keluarga kemungkinan terjadi karena ada anak-anak atau remaja yang sering main atau nongkrong dengan teman-temannya di luar rumah dan menularkan virus saat kembali ke rumah.
"Oleh karena itu, saya mohon kepada warga, terutama anak muda, kalau tidak penting, tidak usah pergi keluar rumah. Kasihan keluarganya nanti yang ada di rumah bisa tertular," pungkasnya.[]