45 Persen Lebih Warga Korea Utara Alami Kurang Gizi, Tertinggi di Asia-Pasifik

Kim Jong-un berjanji pemerintahannya akan berfokus pada produksi pertanian dan menyelesaikan masalah pangan rakyat | KCNA via UPI
AKURAT.CO, Lebih dari 45 persen warga Korea Utara menderita kurang gizi. Rasio ini menjadi yang tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, menurut laporan PBB yang dirilis pekan ini.
Ditulis bersama sejumlah badan PBB, termasuk Program Pangan Dunia dan Organisasi Bantuan Pangan, laporan itu meneliti sejumlah indikator, termasuk kelangkaan pangan, tinggi dan berat badan kurang pada anak-anak, serta gizi minimal yang dapat diterima anak-anak di wilayah itu.
PBB mendefinisikan kurang gizi sebagai kebiasaan konsumsi makanan yang tak cukup untuk menyediakan tingkat asupan energi yang diperlukan guna mempertahankan kehidupan normal yang aktif dan sehat.
baca juga:
Sementara itu, prevalensi kekurangan gizi di Korea Utara selama 2017-2019 melampaui sejumlah negara, seperti Afganistan dan Timor Leste yang angkanya tercatat sekitar 30 persen. Di negara Kim Jong-un itu, hanya 28,6 persen anak-anak yang menerima gizi minimum yang dapat diterima PBB, yang diukur dari keragaman makanan dan frekuensi makan.
Korea Utara sudah lama menghadapi kekurangan pangan kronis. Namun, tahun 2020 kesulitan ekonominya bertambah akibat penutupan perbatasan jangka panjang untuk mencegah COVID-19 serta kondisi cuaca buruk. Pyongyang bertindak dini melawan pandemi dan menutup perbatasannya sejak Januari lalu. Hal ini mengganggu aktivitas ekonomi dengan mitra utamanya, China. Aktivitas perdagangan antara mereka pun merosot sekitar 80 persen pada 2020, menurut Asosiasi Perdagangan Internasional Korea.
Negara yang terisolasi ini juga dilanda sejumlah topan akhir musim panas lalu yang menyebabkan banjir dan kerusakan besar pada bangunan, jalan, dan tanaman. Bulan lalu, Kementerian Pertanian Korea Selatan memperkirakan bahwa produksi tanaman gabungan Korea Utara turun 5,2 persen pada 2020. Sebagian besar disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk.
Dalam pidato penutupan Kongres Partai Buruh baru-baru ini, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertekad pemerintahannya akan terus berfokus pada produksi pertanian dan menyelesaikan masalah pangan rakyat.
"Rencana 5 tahun yang baru harus lebih aktif di bidang pertanian dan meningkatkan investasi nasional untuk mencapai target produksi biji-bijian," ujarnya.
Sementara itu, sekitar 351 juta orang di kawasan Asia-Pasifik kekurangan gizi, menurut laporan PBB. Angka ini mencapai sekitar setengah dari total dunia.
Meski begitu, jumlah total orang yang kekurangan gizi di kawasan Asia-Pasifik turun 18 persen pada 2009-2019. Namun, laporan PBB memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 dapat menghapus banyak perbaikan yang diperoleh di tahun-tahun sebelumnya. []