Gempa Guncang Sulawesi Utara, 5 Rumah dan Satu Gereja Rusak

Potret pasca terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) | Twitter/@muhammadiyah
AKURAT.CO Sebanyak lima rumah dan satu gereja rusak setelah gempa berkekuatan magnitudo 7.0 mengguncang Sulawesi Utara, Kamis malam (21/1/2021). Gempa berada di 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara.
BPBD setempat menginformasikan sebanyak 5 unit rumah rusak akibat gempa itu. Dua diantaranya rusak ringan. Dua unit rumah rusak ringan berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara.
Sedangkan tiga rumah lainnya berada di Desa Ganalo, Kecamatan Tampan Amma, Desa Mala, Kecamatan Melonguane dan Desa Bantik, Kecamatan Beo.
baca juga:
"Di samping tempat tinggal, gempa juga mengakibatkan 1 unit gereja terdampak di Desa Ganalo, Tampan Amma dan RSUD di Desa Mala, Melonguane," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya 22/1/2021.
Dia menjelaskan, pantauan sementara BPBD menyebutkan RSUD yang terdampak itu hanya mengalami rusak ringan. Untuk sementara ini, belum ada laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu. Dia menjelaskan, berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 18 kecamatan pada kabupaten tersebut berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut. Dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa bumi di 18 kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud dengan luas bahaya 75.479 hektar.
Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada 1914, 1957, 1969, dan 2009. Data bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi dikarenakan reruntuhan bangunan dan bukan guncangan gempa. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.