Sempat Sekarat karena Corona, Kini Warga Wuhan Sudah Bisa Clubbing
Lawan Covid-19

Ilustrasi orang yang sedang merayakan pesta | Pexels via Latestly
AKURAT.CO, Setahun yang lalu pada 23 Januari 2020, dunia melihat penguncian virus corona pertama kali diberlakukan di Wuhan, tempat yang diyakini sebagai sumber COVID-19.
Saat itu, Wuhan menjadi sorotan karena nekat menerapkan pembatasan yang ketat serta penegakan hukum yang kaku. Setidaknya dari akhir Januari hingga Juni, kota itu secara efektif benar-benar dikunci dari seluruh negeri.
Sekitar 11 juta orang dimasukkan ke dalam karantina super ketat, masker wajah serta jarak sosial menjadi hukum wajib, menurut laporan BBC.
baca juga:
Meski terkesan kaku dan menelan biaya fantastis, metode penguncian ala Wuhan ternyata pada akhirnya ampuh untuk mengatasi virus. Ini terbukti bagaimana Wuhan mampu mencatat nol kasus baru infeksi lokal sejak 10 Mei 2019, menurut laporan Reuters 4 Januari lalu.
Padahal, seperti diketahui, Wuhan sempat menjadi titik pusat COVID-19 dan tercatat paling banyak menyumbang angka kematian. Laporan Reuters 4 Januari juga menyebut dari total 4.634 kematian di China, 3.900-nya berasal dari Wuhan.
Tak hanya itu, warga dunia pastinya juga masih ingat bagaimana di masa awal pandemi, Wuhan begitu mencekam. Bahkan, pada Januari tahun lalu, oleh banyak media, Wuhan sempat digambarkan seperti 'tanah zombie'.
Saat itu, orang-orang juga dilaporkan sampai pingsan di jalan-jalan dan petugas medis berpatroli dengan pakaian hazmat.
Setelah penguncian hingga pengujian besar-besaran, pemandangan itu kini tidak lagi terlihat. Wuhan yang dulunya sekarat karena COVID-19, kini telah berangsur-angsur pulih.
Para pemudanya juga terlihat mulai menggeliat menjelajahi kerumunan orang, makan makanan jalanan, hingga memadati klub-klub malam kota. Pemandangan itu mulai muncul setidaknya mulai Agustus tahun lalu.