Satgas Babel : Pasien COVID-19 Meninggal Dunia Bertambah Tiga Orang

Petugas pemakaman membawa peti jenazah Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh untuk dimakamkan di TPU Jalan Muntok, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (4/10/2020). | ANTARA FOTO/Anindira Kintara
AKURAT.CO, Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan pasien terkonfirmasi COVID-19 meninggal dunia bertambah tiga orang, sehingga kumulatif kematian orang karena virus tersebut menjadi 66 pasien.
"Semalam, tiga orang pasien yang meninggal karena COVID-19 tersebut sudah dimakamkan sesuai prosedur protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Rabu, (20/1/2021).
Ia mengatakan tiga orang pasien COVID-19 yang meninggal dunia tersebut merupakan warga Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Tengah, sehingga bertambah menjadi 66 orang atau berada di angka 1,84 persen.
baca juga:
"Tiga pasien COVID-19 meninggal ini, karena adanya penyakit penyerta seperti jantung, diabetes dan lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data terbaru Selasa, (19/1/2021) malam, pasien selesai isolasi COVID-19 2.906 (bertambah 42), meninggal dunia 66 (bertambah 3), dalam isolasi/perawatan 612 (bertambah 43 - berkurang 43) dan kumulatif kasus konfirmasi 3.584 (bertambah 43).
Sebanyak 3.584 orang terkonfirmasi COVID-19 tersebar di Pangkalpinang 1.393 (bertambah 21), Bangka 996 (bertambah 12), Bangka Tengah 520 (bertambah 9), Bangka Barat 198 (bertambah 1), Bangka Selatan 73, Belitung 300, Belitung Timur 104.
Sementara itu, 2.906 pasien sembuh dari COVID-19 tersebar di Kota Pangkalpinang 20 orang, Bangka 12, Bangka Tengah 1, Bangka Selatan 1, Belitung 3, Belitung Timur 5 orang pasien.
Menurut dia dalam sebulan terakhir kematian orang baik kategori probable dan terutama suspek COVID-19 mengalami peningkatan cukup signifikan, dan hal ini sudah pasti menjadi keprihatinan pemerintah untuk menekan angka kasus.
"Kondisi ini bisa dibilang sudah sangat mengkhawatirkan, karenanya sudah sepatutnya situasi ini menjadi perhatian kita sekaligus menegaskan bahwa Covid-19 nyata dan berisiko membawa kepada kematian, apalagi jika orang yang terkonfirmasi Covid-19 memiliki penyakit penyerta," katanya.