Komjen Listyo Sigit Janji Polri Akan Kedepankan Strategi Soft Approach

Calon Kapolri tunggal, Komjen Listyo Sigit Prabowo, saat memaparkan makalah dan menjalani uji kelayakan atau fit and proper test calon Kapolri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). | Youtube DPR RI
AKURAT.CO, Calon Kapolri tunggal, Komjen Listyo Sigit Prabowo berjanji, bahwa Polri tidak hanya bisa mengedepankan penggelaran kekuatan, tetapi juga upaya soft approach (pendekatan yang lembut) yang akan menjadi pendekatan utama dalam strategi kepolisian.
Hal itu disampaikan Komjen Listyo dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Kapolri bersama Komisi III, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
"Kita tidak hanya bisa mengedepankan penggelaran kekuatan, tetapi juga perlu kedepankan pendekatan soft approach yang akan menjadi pendekatan utama strategi kepilisian dengan penegakkan hukum yang akan jadi upaya terakhir, manakala proses di awal tidak menemui penyelesaian," ucapnya.
Oleh karena itu, Komjen Listyo berencana akan membuat program upaya menciptaan keadilan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat atau yang biasa disebut justice for all (keadilan bagi semua).
Bagi polri, lanjut dia harapan masyarakat faktor utama dan penting, untuk diwujudkan meski banyak hal yang harus dihadapi. Ia menyebut, mulai dari tantangan yang bersumber dari lingkungan strategis baik dari tantangan global, regionak, domestik, serta dinamika sosial yang hidup di ruang siber.
"Sehingga permasalahan kinerja polri yang masih menuai masukan, koreksi dan kritik dari berbagai pihak," tegasnya.
Ia mengaku, kritik berupa isu yang berkembang, dan menyoroti kinerja polri tentunya harus jadi perhatian serius, seperti pelayanan Polri yang dirasankan sebagian masyarakat mungkin masih berbelit-belit dalam mengucap dan sikap prilaku anggota yang kasar atau arogan yang dirasa masyarakat.
"Adanya pungli disektor pelayanan, kebiasaan suka-suka mencari kesalahan danmengutamakan kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah," tuturnya.
"Penanganan kasus yang terkesan tebang pilih, keberpihakan terhadap proses oenanganan tindak pidana dan menampilkan prilaku yang menimbulkan kebeencian di masyarakat," imbuhnya.
Meskipun ada pandangan negatif terhadap polri, tambah Komjen Listyo, namun tentunya Polri juga dapat gambaran kepuasan publik terhadap institusi ygsemakin menentukkan arah optimis.
"Ditunjukkan hasil survei dari berbagai lembaga survei," pungkasnya.[]