Manfaatkan Sisa Masa Jabatan, Donald Trump 'Obral' Grasi untuk 100 Orang Lebih

Masa kepresidenan Donald Trump akan berakhir pada Rabu (20/1) | Teen Vogue
AKURAT.CO, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan memberikan lebih dari 100 grasi pada hari Selasa (19/1), menjelang berakhirnya masa jabatannya. Namun, ia mungkin tidak akan memberikan grasi untuk dirinya sendiri atau keluarga dekatnya.
Menurut laporan sumber Gedung Putih pada Senin (18/1), Trump sendiri berdebat dengan para ajudannya soal apakah ia harus mengambil langkah luar biasa untuk memberikan grasi kepada dirinya sendiri. Sejumlah orang dalam pemerintahan pun memperingatkannya agar tidak melakukannya. Pasalnya, itu akan membuat Trump terlihat bersalah.
Sementara itu, beberapa pakar yakin grasi untuk diri sendiri akan bertentangan dengan konstitusi AS karena melanggar prinsip dasar bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menghakimi kasusnya sendiri. Namun, masalahnya, hal semacam ini belum pernah diuji.
baca juga:
Tidak jelas apakah grasi akan diberikan untuk anggota lingkaran dalamnya, termasuk Steve Bannon yang dituduh menipu orang yang menyumbang proyek tembok perbatasan AS-Meksiko. Nama lain yang mungkin tercakup adalah Rudy Giuliani, pengacara pribadi lama Trump yang memimpin upaya untuk membatalkan hasil Pemilu November. Namun, Trump dan Giuliani dikabarkan berselisih karena biaya hukum yang belum dibayar.
Menurut laporan New York Times pada Senin (18/1), Lil Wayne juga mungkin termasuk salah satu di antaranya. Ia didakwa memiliki senjata ilegal. Selain itu, ada Dr Salomon Melgen, seorang dokter mata terkemuka dari Palm Beach yang dipenjara setelah dinyatakan bersalah atas puluhan tuduhan penipuan perawatan kesehatan.
Sementara itu, CNN menyebut kumpulan grasi terakhir ini diperkirakan akan menunjukkan reformasi peradilan pidana, tetapi juga grasi yang lebih kontroversial untuk sekutu dan rekan Trump. Para pelobi pun sudah berbulan-bulan mendorong untuk memasukkan klien mereka ke dalam daftar 'perpisahan' Trump.
"Semuanya adalah transaksi. Ia suka mengobral grasi karena itu sepihak. Dan ia suka melakukan kebaikan untuk orang-orang yang menurutnya akan berutang padanya," ungkap salah satu sumber yang mengetahui masalah itu kepada CNN.
Sumber itu juga menambahkan bahwa Trump ingin membantu orang-orang yang nantinya dapat membantu kariernya pasca-Gedung Putih.
Grasi dari presiden tidak berarti orang itu tidak bersalah. Keputusan ini biasa digelontorkan ketika masa presidensi hampir berakhir.