Kasus Covid-19 Melonjak, Wagub DKI: Karena Jakarta Tempat Transit dari Dalam dan Luar Negeri

Dokter menyuntikkan vaksin Sinovac kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (14/1/2021). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patira (Ariza) mengaku lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta yang belakangan melonjak naik dipicu oleh mobilitas warga yang keluar masuk Jakarta terutama masyarakat yang bolak balik ke luar negeri.
Kasus corona di Jakarta mulai melonjak pada Desember 2020 lalu, dimana kasus harian waktu itu mencapai 1.000 kasus perhari. Pada Januari 2021 ini jumlah kasus harian sudah mencapai 3.500 kasus.
"Angka di Jakarta tinggi karena Jakarta sebagai ibukota tempat transit masuknya masyarakat dari dalam dan luar negeri, daerah dan sebagainya," kata Ariza dalam tayangan video di instagram pribadinya @bangariza Senin (18/1/2021).
baca juga:
Ariza mengatakan hal ini karena pihaknya sudah melakukan evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, selama penerapan sejak 11 Januari 2021 lalu.
Dari evaluasi tersebut, tingkat ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan justru melambung naik dibanding pada saat PSBB transisi yang sudah diterapkan sebelumnya.
"Ya Alhamdulillah, kita lihat bahwa seminggu ini sejak tanggal 11 diberlakukan, sampe dengan kemarin alhamdulillah Masyarakat ada peningkatan kesadaran melaksanakan protokol kesehatan Covid-19," tegasnya.
Kemudian hal lain yang membuat kasus corona di Jakarta membludak sekarang ini kata Ariza karena pihaknya rajin melakukan tes PCR dan pelacakan terhadap warga yang terindikasi terpapar wabah mematikan itu dan sejumlah faktor lain.
"Kasus di Jakarta masih tinggi karena kami lakukan test 10 kali lipat dari standar WHO. Ketiga disebabkan masih adanya rapelan dari sebelumnya. Keempat karena memang di Jakarta kemarin libur akhir tahun. Yang masih memberikan dampak. Jadi setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan kasus Jakarta masih cukup tinggi," tuntasnya. []