Evaluasi PSBB Ketat, Pengguna Kendaraan Bermotor di DKI Turun, Pengguna Sepeda Naik

Pesepeda melintas di kawasan Cibubur CBD, Jakarta Timur, Jumat (30/10/2020). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat selama enam hari sejak 11 Januari lalu.
PSBB ketat dilakukan untuk meredam lonjakan kasus Covid-19, dan akan berakhir pada 25 Januari 2021 nanti.
Selama penerapan PSBB ketat ini berlangsung, volume lalu lintas kendaraan bermotor di Ibu Kota diklaim menurun.
baca juga:
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, selama enam hari penerapan PSBB ketat , volume kendaraan bermotor di Ibu Kota turun 4,32 persen dibanding dua minggu sebelumnya atau selama penerapan PSBB transisi.
Syafrin mengatakan, pada PSBB ketat ini, masyarakat Jakarta justru beralih menggunakan sepeda dalam berkegiatan. Hal ini dibuktikan dengan naiknya pengguna sepeda dalam enam hari belakangan jika dibanding pada masa PSBB transisi.
"Volume lalu lintas kendaraan bermotor mengalami penurunan sebesar 4,32 persen. Volume lalu lintas sepeda mengalami peningkatan sebesar 4,01 persen," kata Syafrin ketika dikonfirmasi, Senin (18/1/2021).
Tidak hanya berdampak pada pengguna kendaraan pribadi, menurut Syafrin, PSBB ketat ini juga berimbas pada jumlah pengguna angkutan umum. Dia menyebut selama enam hari ini pengguna angkutan umum di Ibu Kota turun 3,52 persen.
Pada PSBB ketat ini, jumlah pengguna angkutan umum di Jakarta 724.560 penumpang per hari, sedangkan jumlah penumpang angkutan umum pada PSBB transisi adalah 751.560 orang setiap harinya.
"Jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan mengalami penurunan sebesar 3,52 persen dibandingkan pemberlakuan PSBB Masa Transisi II," tuturnya.